SULTRA.KABARDAERAH.COM – Nama Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak tercantum dalam surat undangan Direktorat Wilayah III Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI) guna mengikuti rapat konsolidasi terkait perkembangan data realisasi penanaman modal bersama sejumlah daerah di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Februari lalu.
Menanggapi hal tersebut Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Wakatobi, Kamaruddin, mengungkapkan bahwa sejumlah daerah yang diundang itu adalah daerah-daerah yang belum masuk dalam peta peluang investasi (PPI) proyek prioritas strategis tahun 2022.
Wakatobi tidak lagi diundang dalam rapat tersebut, karena Bupati Haliana beserta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) setempat, sudah lebih dulu meminta secara khusus kepada Menteri Investasi/BKPM RI Bahlil Lahadalia, agar Wakatobi masuk dalam PPI proyek prioritas strategis di tahun 2022.
Masuknya Wakatobi dalam PPI proyek prioritas strategis 2022, sekaligus mewakili Sultra bersama sejumlah daerah di 13 Provinsi lainnya. Kala itu, Kabupaten Wakatobi menjadi satu-satunya daerah di Sultra yang masuk dalam PPI proyek strategis tahun 2022 yang akan berlaku hingga 10 tahun ke depan.
“Kemarin itu Wakatobi tidak perlu dipanggil lagi, karena kita sudah duluan masuk. Yang dipanggil/diundang itu daerah yang belum. Pak Bupati Haliana, saya, Pelaksana tugas (Plt) kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan kepala dinas Perizinan langsung menghadap ke Kementerian Investasi/BKPM RI, guna meminta Wakatobi supaya masuk dalam peluang investasi Indonesia meskipun Sultra tidak masuk dalam peluang investasi Indonesia,” ungkapnya, Rabu (1/3/2023).
Apabila ada orang yang mengatakan jika Wakatobi terlupakan, kata dia, sampaikan bahwa Wakatobi tidak pernah dilupakan. Justru Wakatobi sudah duluan, sehingga tidak perlu lagi dipanggil dalam rapat tersebut, mengingat Wakatobi sudah diporsikan khusus untuk berinvestasi di tahun 2023.
“Yang diusulkan untuk peta investasi di Wakatobi yakni pariwisata dan perikanan. Yang dimasukkan di Wakatobi dan Kementerian perikanan itu betul -betul menggenjot hilirisasi rumput laut di daerah. Begitu juga dengan perikanan, dan di Wakatobi sekarang. Untuk di pariwisata sementara pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN),” tuturnya.
Discussion about this post