SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana, membuka sosialisasi Satogo yang digelar di Sanggar Budaya darah setempat, Sabtu (12/2/2022).
Kegiatan yang diinisiasi oleh paguyuban Himpunan Keluarga Mahasiswa Mandati (HIKMAT-Kendari) itu mengangkat tema Sosialisasi Satogo, mempersiapkan generasi muda yang berkualitas menuju Indonesia emas yang diikuti oleh siswa-siswi SMA- SMK se-pulau Wangi -Wangi
Kepada pengurus Hikmat dan peserta sosialisasi Haliana mengungkapkan apresiasinya kepada para pengurus Hikmat Mandati.
“Saya juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang sangat luar biasa, saya di undang oleh Hikmat saya juga baru tahu
Kalau dulu di zaman kami kalau paguyuban- paguyuban kemahasiswi kita mengenal Hikma wangi, Gusmamaka, Fosmat, setalah berjalan-jalan sudah banyak paguyuban. Mandati sudah, paguyuban mola, kapota,” ungkapnya
Di kesempatan itu orang nomor satu di Wakatobi itu, menceritakan masa-masa kuliahnya. Dimana mahasiswa lain ikut organisasi sementara dirinya hanya berjualan sehingga tidak telalu mendalami dunia organisasi.
“Kalau beliau, dulu sibuk organisasi saya sibuk menjual karena kalau saya tidak menjual saya tidak bisa kuliah sehingga organisasi hanya kulit-kulitnya saja,” ungkapnya
lebih lanjut, Haliana berpesan agar silakan menekuni organisasi di mana pun dan kapan pun sebagai pengembang wawasan dan pengetahuan akan tetap organisasi itu juga dijadikan batu loncatan namun jangan dibawa terlena.
Menurutnya mahasiswa juga patut memiliki malentalitas dan gaya kritis, sensifitas serta kepekaan terhadap pemerintah terkait masalah-masalah masyakarat dan bangsa sebagai salah satu modal untuk menjadi orang besar namun sebagai makhluk sosial tentu harus saling harga-menghargai.
“Banyak juga orang yang kritis tapi tidak bisa apa-apa, banyak juga yang idealis yang luar biasa tetapi hanya sampai di situs. Kenapa? karena daya kritis kita dan sensitivitas kita di batasi juga oleh kritis dan sensitivitas orang lain sehingga sebagai makhluk sosial tentu juga harus punya naluri untuk bisa silahturahmi, naluri untuk bersantai, bersahabat, yang intinya saling harga menghargai,” Imbuhnya.
Discussion about this post