SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pembangunan jembatan penghubung antara Desa Langere-Koepisino (Tanah Merah) Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara (Butur) mulai dikerja. Awal pengerjaannya ditandai dengan Groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah, Sabtu (4/3/2023).
Proyek ini bersumber dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Butur dengan nilai kontrak sebesar Rp31,94 miliar.
Pemerintah daerah setempat menginisiasi pembangunan jembatan bukan tanpa alasan. Sudah puluhan tahun desa Koepisino hanya bisa dijangkau lewat transpotasi laut. Warga setempat kesulitan bepergian ke tempat lain ketika musim angin timur antara bulan Mei sampai September karena gelombang tinggi.
Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah mengatakan, pembangunan jembatan ini merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah dalam menjawab persoalan yang dialami masyarakat.
“Kita harus sadari bahwa negara harus hadir di setiap penderitaan masyarakat. Dan ini bukti nyata, kepedulian sosial kita,” ungkapnya.
Dengan adanya jembatan penghubung ini, dapat menjadi alternatif jalur transportasi masyarakat setempat. Kelancaran konektivitas tentu akan meningkatkan mobilitas barang, jasa dan manusia sehingga mendukung aktivitas perekonomian masyarkat setempat.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Butur, Mahmud Buburanda, secara teknis menjelaskan, bentangan jembatan Langere-Tanah Merah sepanjang 100 meter dan lebar keseluruhan 7,7 meter dengan struktur atas menggunakan rangka baja tipe B.
Dari sisi keamanan, Dinas PUPR Butur telah berkonsultasi dengan tim KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan). Jembatan ini dirancang akan bisa bertahan sampai 100 tahun.
“Sehingga keamanannya jembatan ini, kami banyak tambahan perbaikan-perbaikan dari sisi keamanannya sehingga kita berharap jembatan ini bisa berdiri dengan bagus. Kemudian dari sisi keamanannya dengan umur konstruksinya yang 100 tahun ini bisa dilayani sampai dengan umur tersebut,” jelasnya.
Proyek ini dijadwalkan rampung akhir 2023. Adapun kontraktor pelaksananya adalah PT. Sinar Bulan Group. “Dengan nanti adanya jembatan ini di Desember 2023 jalannya sudah bisa tembus di Desa Koepisino, pendapatan masyarakat bisa lebih meningkat,” harapnya.
Groundbreaking ini dihadiri Direktur Pembangunan Jembatan Direktorat Jenderal (Dirjen) Binamarga Kementerian PUPR, Yudha Handira Pandjiriawan dan Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah 11 Sulawesi Tenggara, Fredi Siagian.
Hadir pula Wakil Bupati Butur Ahali, TNI/Polri , Ketua dan Anggota DPRD Butur, para pimpinan OPD, pemerintah desa dan masyarakat setempat turut hadir dalam acara tersebut.
Yudha Handira Pandjiriawan, mengapresiasi terobosan pembangunan jembatan tersebut. Proyek ini, menurutnya sejalan dengan program Presiden RI Joko Widodo, yakni membangun dari pinggiran.
Dengan dibangunnya jembatan ini, ia berharap aksesbilitasnya menjadi semakin mudah, dan menumbuhkan geliat perekonomian masyarakat.
“Mari, masyarakat sekitar sini semakin giat lagi, semakin semangat lagi untuk mensejahterakan masyarakat sekitarnya, menumbuhkan ekonomi, dan secara umum mensejahterakan masyarakat Kabupaten Buton Utara,” kata Yudha Handira Pandjiriawan.
Dijelaskan, jembatan Langere-Tanah Merah masuk kategori jembatan khusus, karena panjangnya mencapai 100 meter. Sebelum digunakan, terlebih dahulu akan dicek oleh KKJTJ.
Anggota tim KKJTJ adalah para ahli terkait jembatan dan terowongan dari berbagai perguruan tinggi ternama. KKJTJ dibentuk oleh Menteri PUPR dengan jumlah anggota 17 orang.
“Mohon jadi perhatian, untuk jembatan ini, biayanya mahal, dan diharapkan masyarakat akan tumbuh ekonominya. Dan diharapkan jembatan ini bisa berumur 100 tahun, karena investasinya mahal. Untuk itu, perlu dirawat,” tandasnya. (Adv)
Discussion about this post