SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana menanggung biaya tiket kapal Calon Jemaah Haji (CJH) pulang pergi (PP) Wanci-Kendari dan sebaliknya.
Hal itu disampaikan Haliana dalam bimbingan manasik haji tingkat Kabupaten Wakatobi tahun 1443 Hijriah 2022 Masehi yang diselenggarakan di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Kecamatan Wangsel, Rabu (25/5/2022).
Tercatat sebanyak 33 orang jemaah haji dari Wakatobi yang akan berangkat ke tanah suci. Masing-masing berasal dari Kecamatan Wangiwangi 10 orang, Wangiwangi Selatan (Wangsel) 7 orang, Kaledupa 3 orang, Tomia Timur 11 orang dan Kecamatan Binongko 2 orang.
“33 orang CJH menggunakan kapal Wakatobi-Kendari saya jamin tiketnya. Dari saya, bukan Pemerintah Daerah (Pemda) karena di Pemda kita tidak punya anggaran untuk itu. Itu sebagai wujud kesyukuran kita semua dan saya pribadi. Saya mohon dan menitip pesan, di samping kita mendoakan diri dan keluarga, kita doakan Kabupaten Wakatobi semoga dijauhkan dari bala bencana dan bahaya,” tutur Haliana.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu berharap, semoga CJH menjadi haji yang mabrur dan memberi pengaruh yang besar terhadap generasi dan masyarakat Wakatobi dalam rangka mencapai kesentosaan sosial. Serta diharapkan agar Wakatobi diberi barokah dan rahmat oleh Allah SWT. Sehingga tujuan untuk mencapai kesentosaan di Kabupaten Wakatobi bisa dikabulkan Allah SWT.
“Banyak orang yang naik haji tapi tidak mendapatkan haji, kerena di situ ada wajib dan rukun itu yang perlu pahami, ada wajib dan rukun. Tolong bapak ibu sekalian saya mengharapkan ditanyakan apa-apa yang tidak dimengerti tanyakan dari niat sampai proses-proses bagaimana kita melaksanakan wajib dan rukun secara sempurna,” ujarnya.
Menurut Haliana, mental dan fisik para CJH harus disiapkan baik-baik, fokus semata-mata untuk beribadah dan tidak dicampuri dengan hal yang macam-macam dan melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya.
Haliana melanjutkan, kebijakan saat ini untuk yang usia lanjut itu tidak bisa lagi. Sementara dulu itu yang diprioritaskan. Artinya sekarang ini adalah kesempatan, untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Bahwa itu betul-betul untuk beribadah, agar menjadikan kita sebagai orang-orang yang soleh dan indah di mata Allah. Menjadikan kita sebagai haji yang mabrur. Kepada seluruh CJH Kabupaten Wakatobi saya berharap, agar dapat mengikuti manasik haji ini dengan sungguh-sungguh. Supaya nantinya jamaah haji kabupaten Wakatobi menjadi suri tauladan di mata internasional,” pungkasnya. (cw1)
Discussion about this post