SULTRA.KABARDAERAH.COM – Sebanyak 200 orang yang terdiri dari tim penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pelaku usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) se-Kabupaten Wakatobi mengikuti pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat di Vila Nadila, Kecamatan Wangiwangi, Kamis (4/11/2021).
Kegiatan itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, agar menjadi masyarakat pelaku usaha produk olahan pangan yang aman. Dikenal dengan nama IRTP, maupun konsumen yang cerdas, dalam memilih pangan yang aman serta kemasan yang aman sebagaimana diamanatkan dalam UU nomor 86 tahun 2019 tentang keamanan pangan.
“Sebagaimana yang kita ketahui dan sadari bersama, pengawasan keamanan obat dan makanan memiliki arti penting, bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Komunikasi informasi dan edukasi, merupakan upaya preventif yang sangat besar manfaatnya guna mencegah terjadinya penyalahgunaan obat dan makanan, disebabkan oleh ketidaktahuan atau ketidakpahaman terutama dalam hal keamanan dan kesahihan produk yang dalam kesehari-harian tak dapat dipisahkan,” ujar Bupati Wakatobi, Haliana.
Dikatakan, bahwa dalam mewujudkan visi Wakatobi menjadi Kabupaten konservasi maritim yang sentosa yang dijabarkan pada misi kelima yakni meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, pada poin tiga adalah mengembangkan ketahanan pangan berkelanjutan.
Oleh karena itu, pemerintah menaruh perhatian besar dalam pembangunan dan pengembangan di bidang kesehatan. Selain itu salah satu tujuan pembangunan bahwa ketahanan pangan terjadi, ketika semua orang memiliki akses baik fisik, sosial, dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, Aman dan bergizi.
Sebagai daerah Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) yang sedang bertumbuh, dengan kondisi perekonomian berkembang dari pertanian dan perkebunan yang selanjutnya dapat dilakukan pengelolaan untuk mendapatkan produk yang dapat menambah perekonomian masyarakat Wakatobi maka tentu memerlukan bimbingan dan berbenah untuk dapat bersaing dalam memasuki pasar bebas.
Pendapatan daerah Kabupaten Wakatobi ditunjang oleh bidang pariwisata. Selain itu, daerah ini juga memiliki potensi yang tinggi dari sektor perikanan.
“Sebagai daerah yang memiliki sumber daya alam yang potensial bagi pelaku usaha di bidang makanan cukup besar. Daerah Wakatobi hingga saat ini tahun 2021 telah memiliki 96 pelaku usaha produksi IRTP dengan berbagai macam produk, yang telah di produksi. Dan telah memiliki sertifikat produksi IRTP yang kedepannya dapat menjadi bagian dari kekuatan pendapatan daerah sebagai upaya pengembangan ekonomi daerah oleh masyarakat Wakatobi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Wakatobi Muliaddin Anis mengatakan, pentingnya keamanan pangan bagi kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat, maka pengawasan makanan harus dimulai dari tingkat individu dan keluarga. Karena dengan mengkonsumsi pangan yang aman dan tepat dapat menghasilkan generasi yang cerdas dan sehat.
Untuk itu, dinas kesehatan terus berupaya hadir melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat KIE keamanan pangan ini yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, dan meningkatkan pengetahuan, agar dapat melindungi dirinya dari makanan yang tidak memenuhi ketentuan, dan mengerti akan pentingnya keamanan pangan serta dapat menjadi pelaku industri rumah tangga pangan atau konsumen yang cerdas dalam memilih pangan yang aman serta kemasan yang aman pangan.
Muliaddin berharap, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat mengenai makanan aman, bermutu, higienis dan bergizi.
Sehubungan hal tersebut, ia menyebutkan bahwa sampai saat ini data pelaku usaha IRTP sebanyak 96 pelaku atau kelompok, produk yang telah mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan (SPP) IRTP sebanyak 81 produk, dan IRTP yang telah mendapat sertifikat penyuluhan keamanan pangan sebanyak 39 IRTP.
Sedangkan yang belum mendapat dan sementara proses penyelesaian sertifikat penyuluhan keamanan pangan sebanyak 57 pelaku usaha industri rumah tangga.
“Sehingga semoga dengan pelaksanaan kegiatan KIE Keamanan Pangan ini dapat menuntaskan pelaku industri rumah tangga pangan untuk mendapatkan sertifikat penyuluhan kemanan pangan,” paparnya. (cw1)
Discussion about this post