SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kafilah Kabupaten Wakatobi, berhasil membawa pulang tujuh piala dari pelaksanaan Festival Seni Qasidah berskala besar ke III tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2021 di Kabupaten Buton Utara (Butur).
Tujuh piala tersebut diperoleh dari juara 3 bintang vocalis (Bivo) remaja putra, harapan 3 Bivo dewasa putra, harapan 1 Bivo dewasa putri, harapan 1 kasidah remaja putra, juara 3 kasidah remaja putri, juara 3 kasidah dewasa putri, dan harapan 3 fashion show putri.
Asisten Pemerintahan dan Kesehatan Masyarakat Setda Wakatobi, Nursidiq mengungkapkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Butur menyambut baik kafilah Wakatobi. Dan yang membanggakan lagi, kata dia, bahwa nama Wakatobi tujuh kali disebut. Dari 12 kategori yang diikuti, tujuh yang mendapatkan juara.
“Alhamdulillah kalau kita bandingkan dengan teman-teman dari daerah lain, rata-rata mendatangkan pelatih dan dikarantina, namun kita juga bisa bersaing. Ini juga tidak luput dari dukungan dan perhatian Pak Bupati sehingga hasil yang kita peroleh cukup maksimal,” ungkapnya di Rumah Jabatan Bupati, Sabtu malam (27/11/2021).
Sementara itu, Bupati Wakatobi, Haliana, menuturkan bahwa tujuh piala tersebut menjadi kebanggaan masyarakat Wakatobi.
Ia juga menyampaikan, bahwa Ketua Lasqi mengamanatkan kepada dirinya untuk bisa memberikan acara penyambutan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas perjuangan kafilah selama mengikuti perlombaan.
Dari sejumlah kategori yang diikuti, lanjutnya, memang tujuh yang diperoleh. Namun menurutnya itu sudah cukup maksimal, karena selama ini, baru kali ini memboyong piala sebanyak itu.
“Saya perlu menyampaikan pada adik-adik semua bahwa jangan berkecil hati, karena ini adalah awal, apalagi bertanding dengan kemampuan diri sendiri, kemampuan dan potensi yang kita miliki,” paparnya.
Haliana menambahkan, kalau saja kemudian juara satu dan dua belum didapatkan, menurutnya itu akan menjadi evaluasi dan pelajaran, agar di tahun yang akan datang sedapat mungkin dicarikan strategi supaya bisa dimaksimalkan. Sehingga juara satu dan dua yang diharapkan dapat diraih.
“Kita di Pemda sangat berterima kasih kepada kontingen yang telah memberikan kontribusi dan sumbangsih terhadap penghargaan yang dibawa pulang. Ini akan menjadi pelajaran, bagaimanapun caranya ke depan kita harus bisa mendapatkan juara puncaknya,” pungkasnya.
Haliana pada kesempatan itu juga mengungkapkan, bahwa dirinya terus memantau perkembangan Kafilah Kabupaten Wakatobi selama kegiatan festival berlangsung.
Satu hal yang ingin dipastikannya melalui Ketua Lasqi (Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia) bahwa untuk kontingen Wakatobi, ia tidak ingin mendengar kabar bahwa ada peserta yang kekurangan makan ataupun tinggal di tempat yang tidak layak. Sehingga dia harus memastikan bahwa kontingen berada di tempat yang representatif.
“Memang kita agak boros, tapi semuanya ini demi kenyamanan kita semua, dan saya sangat malu sebagai Bupati, kalau ternyata teman-teman tinggal di tempat yang tidak bagus,” jelasnya.
Begitu pula kalau ada kontingen yang misalnya, menyampaikan bahwa makanan tidak cukup, itu juga menurutnya akan lebih memprihatinkan.
“Itulah yang saya jaga, karena ini adalah anak-anak kita, mereka juga adalah aset, tentu pelayanan pun harus prima dari Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi,” tuturnya. (cw1)
Discussion about this post