SULTRA.KABARDAERAH.COM – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI), Bahlil Lahadalia, mengakui kelincahan atau kegesitan Bupati Haliana untuk menjadikan Wakatobi, di Sulawesi Tenggara (Sultra) tuan rumah peringatan Hari Nusantara tahun 2022.
Hal itu diungkapkan putra daerah Wakatobi itu pada puncak acara Hari Nusantara tahun 2022 yang pada prosesnya melibatkan lebih dari 30 Kementerian/Lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tentara Nasional Indonesia (TNI), Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Provinsi Sultra dan Kementerian Investasi/BKPM.
Di hadapan Gubernur Sultra, Wakil Kepala Staf AL Laksamana Madya TNI Ahmad Heri Purwono, perwakilan Kementerian/Lembaga, Bupati/Walikota dan sejumlah kepala daerah di Nusantara, Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Wakatobi harus bersyukur karena mendapat kesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Nusantara tahun 2022.
“Dan saya berpikir Wakatobi bersyukurlah kalau Bupati-bupati mau gilir, ini tunggu 400 tahun lagi untuk menjadi tuan rumah hari Nusantara ini,” ujarnya pada acara puncak Hari Nusantara yang dihelat di Marina Togo Mowondu, Kecamatan Wangiwangi, Selasa, (13/12/2022).
“Tapi saya liat ini gerakannya Bupati Wakatobi ini lincah, ini saya liat cara-cara masuknya juga paten sekali mungkin karena dulu pedagang jadi lincahnya minta ampun,” lanjutnya.
Sebagai anak yang berdarah Sultra, Bahlil menitip pesan moral kepada anak-anak muda di Wakatobi, agar jangan pernah pesimis dan jangan pernah ragu untuk menggapai cita-cita.
“Jangan merasa orang tua kita nelayan, jangan merasa orang tua hanya berkebun, lantas tidak bisa menggapai sesuatu yang maksimal,” ucapnya.
“Dunia sekarang sudah terbuka, setiap anak-anak di bangsa ini berhak untuk menggapai cita-citanya. Silahkan kalian jadi pengusaha, silahkan kalian jadi politisi, silahkan kalian jadi perwira, jangan merasa kecil hati. Tapi tunjukkanlah dari lambang/logo Hari Nusantara, kita ini pelaut dan nelayan ulung. Tidak ada nahkoda hebat tanpa melewati ombak, angin badai yang hebat,” katanya menambahkan.
Orang pulau-pulau di Wakatobi, lanjutnya, dulu hebat semua. Punya prinsip bahwa mati di medan perang jauh lebih berharga dan bermartabat dari pada harus angkat bendera putih untuk melawan tantangan kehidupan yang lebih baik.
“Nda usah ragu, sekarang banyak orang yang bukan anak siapa-siapa, sekarang menjadi konglomerat, menjadi menteri, menjadi perwira tinggi di TNI/Polri. Dan saya yakin ke depan, yang penting sekolah. Jangan cuma jago di kandang,” paparnya.
Ia yakin, generasi muda Sultra ke depan akan maju dan tumbuh bersama-sama untuk saling mendukung.
“Kalau satu di atas, angkat semuanya untuk kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara. Mohon maaf ini di luar sambutan resmi, tapi saya pikir kapan lagi baru saya bicara di kampung ini. Jadi saya harus mainkan sudah hari ini,” pungkasnya. (cw1)
Discussion about this post