SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kolaborasi apik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wakatobi, Haliana-Ilmiati Daud terbilang sukses dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah kepemimpinannya yang baru beranjak sembilan bulan pasca dilantik 28 Juni 2021.
Hal itu diungkapkan Bupati Wakatobi Haliana pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten, dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Wakatobi tahun 2023 di aula Pesanggrahan Budaya Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Selasa (21/3/2022).
Bahwa berdasarkan laporan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kondisi ekonomi makro Kabupaten Wakatobi tahun 2021 menunjukkan perbaikan.
“Yang patut disyukuri misalnya di Indeks Pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Wakatobi naik dari 69, 48 persen menjadi 69,87 persen. Meski situasi Covid-19 dan implikasinya pada sosial ekonomi dan keuangan. Namun berkat kebijakan dan kinerja kita bersama, kondisi ekonomi makro kabupaten Wakatobi tahun 2021 mengalami perbaikan berdasarkan laporan BPS,” bebernya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) itu melanjutkan, untuk pertumbuhan ekonomi juga mengalami kenaikan dari 0,76 persen menjadi 4,02 persen.
Sementara gini rasio yang menggambarkan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, turun dari 0,336 menjadi 0,335 semakin mendekati angka 0 (Nol).
Gini rasio adalah mengukur kemerataan atau ketimpangan pendapatan kesejahteraan yang skalanya 0-1.
“Maka semakin mendekati nol, itu berarti bahwa pemerataan pendapatan kesejahteraan semakin baik. Alhamdulillah Wakatobi semakin besar bergerak menuju 0 dari 0,336 persen menjadi 0,335, persen,” terangnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menjelaskan, sedangkan PDRB perkapita pertahun naik dari Rp9.204.004 menjadi Rp9.280.000. Pengangguran turun dari 4,18 persen menjadi 2,30 persen. Namun demikian persentase penduduk miskin masih mengalami peningkatan dari 14,31 persen menjadi 14,91 persen.
“Jadi bisa kita memastikan bahwa kemiskinan yang diambil datanya pada 2021 di bulan maret ini masih merupakan imbas akibat Covid-19. Pada tahun 2019 dan 2020 belum ada perbaikan ekonomi, sehingga nampak naik. Sayang sekali, kalau saja data ini diambil pada waktu yang sama maka pasti akan terjadi penurunan kemiskinan,” tuturnya.
Haliana menambahkan, jika pelaksanaan Musrenbang tersebut dimaksudkan untuk menjabarkan perencanaan tahun ke-2 pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wakatobi Tahun 2021-2026, dalam upaya mewujudkan visi pemerintah Kabupaten Wakatobi yaitu “Wakatobi Menjadi Kabupaten Konservasi Maritim Yang Sentosa”.
Ia menambahkan, kinerja makro daerah tahun 2021 dijadikan momentum dan sumber energi, bagi akselarasi pemulihan ekonomi dan pembangunan Wakatobi, melalui 5 Strategi program, yakni merdeka belajar, merdeka sehat, merdeka emas, merdeka pangan dan one island one school.
“Saya mengajak kita semua untuk menyatukan tekad untuk bekerja keras dan bekerja ikhlas. Agar apa yang kita cita-citakan bersama menjadi Kabupaten Konservasi Maritim Yang Sentosa dapat tercapai,” harapnya. (cw1)
Discussion about this post