SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti lomba pelaksana terbaik 10 program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Desa yang mengikuti lomba tersebut adalah desa Liya Mawi di Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel).
Dari 10 program pokok PKK tingkat Provinsi Sultra tersebut, terdapat lima jenis yang diperlombakan.
Adapun jenis Iomba yang akan dilaksanakan yaitu, lomba pelaksanaan terbaik tertib adminstrasi, lomba pelaksanaan terbaik Cegah Perkawinan Anak (Cepak), lomba pelaksanaan terbaik pengelolaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, lomba pelaksanaan terbaik Pemanfaatan Halaman Pekarangan (HATINYA-PKK), lomba pelaksanaan terbaik pencegahan/peduli stunting.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wakatobi Eliati Haliana melalui Ketua Tim Penggerak PKK desa Liya Mawi, Dewiati Edi Buton mengatakan, kegiatan 10 program PKK di Desa Liya Mawi telah melibatkan perempuan, sebagai motor penggerak yang bertujuan mensejahterakan keluarga, melalui pemberdayaan kesejahteraan keluarga, sehingga dapat terwujud keluarga mandiri yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ia menitip harapan agar desanya bisa dijadikan salah satu desa wisata yang terintegrasi dengan 10 program pokok PKK yaitu desa wisata sehat.
“Alhamdulillah dengan adanya lomba ini masyarakat desa Liya Mawi sangat merasakan manfaatnya. Baik dari segi kesehatan maupun segi ekonomi. Semoga Desa kami mampu memacu diri menjadi sejajar dengan desa-desa yang sudah maju di Sultra,” harapnya, Rabu, (3/11/2021).
Tim penilai lomba tersebut Nurlita Irawan Laliasa menjelaskan, lomba 10 program pokok PKK itu dilaksanakan setiap tahun dan dilaksanakan secara berjenjang, hanya tahun lalu lomba tidak sempat dilaksanakan karena masih masa pandemi Covid-19.
Tujuan pelaksanaan lomba untuk mengetagahi pelaksanaan 10 program pokok PKK. Apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten, Desa Liya Mawi dan seluruh masyarakat atas penerimaan yang begitu luar biasa terhadap tim penilai. Termasuk pelibatan semua unsur, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan seluruh masyarakat serta diiringi tarian.
“Kami tiba semalam dari Buton Utara kemudian langsung ke desa Liya Mawi, sekaligus menyaksikan suasana malamnya, sungguh luar biasa, begitu indah, nyaman dan tertib. Karena suasana malam sehingga kami belum melihat bagaimana Asri dan pemanfaatan pekarangannya. Karena kalau satu jenis lomba Amatan dan Kukuhkan, Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (AKU HATINYA) PKK,” jelasnya.
Menurut amatannya, untuk suasana malam itu sudah ada tertib, indah dan nyaman, berarti masih ada dua kategori lagi. Ibarat pandangan pertama kalau mencari pasangan, itu langsung jatuh hati. Namun belum menurut pokja 3. Karena yang akan melihat, menentukan juara adakah dari pokja 3 yang mencerminkan HATINYA PKK.
Disamping itu, kata dia, pemanfaatan limbah plastik diolah menjadi bermanfaat sehingga menjadi inovasi dan kreatifitas yang sangat tinggi dari masyarakat
“Hanya tiga komponen saja yang ingin dilihat, inputnya, proses dan outputnya itu adalah kriteria atau pedoman di seluruh lokasi lomba. Desa Liya Mawi di Wakatobi adalah kabupaten ke delapan yang di kunjungi, sehingga masih ada sembilan Kabupaten yang akan dikunjungi lagi,” terangnya.
Ditempat yang sama, Bupati Wakatobi Haliana mengatakan, jika desa Liya Raya adalah salah satu spot direkomendasi untuk wisata berbasis budaya. Selain itu momen lomba 10 pokok program PKK menjadi pemersatu usai Pilkada dan Pilkades yang baru-baru ini terselenggara.
“Penilaian lomba PKK di desa Liya Mawi saya melihat antusias masyarakat menyatu, lupa akan kontestasi dan euforia Pilkada dan Pilkades. Ini adalah bukti bahwa kepala desa, perangkat dan seluruh masyarakat baur membaur untuk menjuarai lomba,” ujarnya. Cw1
Discussion about this post