SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana mengunjungi Desa Liya Mawi dalam rangka memantau pemantapan dan persiapan 10 lomba Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sekaligus kerja bakti bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sabtu (18/9/2021).
Dalam kesempatan itu bupati menyambangi pekarangan warga yang dimanfaatkan sebagai kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan sayur mayur.
Pekarangannya juga ada aksesoris dan properti yang dibuat oleh dasawisma dan masyarakat, juga pemanfaatan botol plastik menjadi bunga, pot bunga, dan kerajinan tangan lainnya.
Menurutnya, kebersihan di desa tersebut sangat bagus, dan yang paling menarik baginya adalah kekompakan seluruh masyarakat untuk menata desa, baik dari pemanfaatan pekarangan maupun penyatuan kesadaran pentingnya kebersihan.
“Persiapan kita untuk menyongsong Wakatobi sebagai destinasi pariwisata prioritas dan top di Indonesia ini selalu saya sampaikan kepada teman-teman di OPD, kepala Desa dan masyarakat. Kita berharap bahwa seluruh sudut Wakatobi ini indah. Kita harus menciptakan keindahan itu sendiri, kesehatannya, kenyamanan dan keamanannya,” ujar Haliana, Sabtu (18/9/2021).
Persoalan keindahan, kata dia, adalah bagaimana menata lingkungan, memperindah kampung, termasuk di lingkungan rumah sendiri.
Begitu pula dengan kesehatan, bagaimana kemudian perilaku hidup bersih, apalagi di masa pandemi Covid-19 ini betul-betul diterapkan dalam keseharian maupun pergaulan sosial.
Selain itu, pengelolaan sampah di Wakatobi juga masih menjadi tantangan. Baik itu pengelolaan sampah organik maupun non organik seperti plastik.
“Kita di Pemerintah daerah juga berupaya untuk membantu masyarakat, dalam pengolahan sampah agar bagaimana kita memaksimalisasi peralatan penunjang, mulai dari gerobak sampah, kendaraan tiga roda sampai di mobil sampah,” ucapnya.
Kemudian adalah persoalan kenyamanan yang tentu saja berkaitan semua. Kalau indah pasti nyaman juga, kalau lingkungan sehat dan sampah tidak ada, pada akhirnya juga akan menciptakan kenyamanan.
Selanjutnya yang tak kalah penting adalah persoalan keamanan. Sehingga di samping masyarakat diberdayakan siskamlingnya melalui partisipasi masyarakat, juga harus ada koordinasi dengan aparat keamanan melalui kepala desa.
Dengan begitu, diharapkan semua hal-hal yang mengancam kamtibmas, bisa dideteksi sejak awal. Saat ini yang menjadi perhatian adalah isu-isu radikalisme, sehingga pemantauan dan deteksi dini harus dilakukan.
“Kalau semua itu terjadi, harapan kita, semua yang masuk ke desa sudah disuguhkan dengan keindahan dan potensi alam kita. Tentu Wakatobi ini akan menjadi tempat yang nyaman dan prioritas untuk dikunjungi,” harapnya.
“Contoh, kita membangun kesadaran masyarakat, misalkan ada kehilangan di sekitar wilayah itu dan ditemukan warga, nah warga tersebut langsung melaporkan ke pemerintah desa setempat dan langsung dikembalikan kepada pemiliknya. Itu yang kita genjot supaya diterapkan agar tercipta di lingkungan masyarakat desa kita,” Haliana menambahkan.
Di sela-sela kunjungan tersebut, terlihat Bupati Wakatobi Haliana memborong ikan hasil tangkapan nelayan di desa setempat, kemudian dibagikan kepada masyarakat. (Cw1)
Discussion about this post