SULTRA.KABARDAERAH.COM, Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kembali akan menggelar Anugerah Kebudayaan PWI dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 mendatang.
Tema Anugerah Kebudayaan PWI kali ini berbeda dengan sebelumnya. Diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, penilaian terhadap kepala daerah akan dilakukan dengan cara berbeda. Meski tidak mengubah substansi penilaian yang telah berlaku dari tahun sebelumnya.
“Untuk tahun ini, temanya ‘Memenangkan Kesehatan, Kemanusiaan, dan Perilaku Baru Berbasis Informasi dan Kebudayaan’,” kata Ketua Panitia Auri Jaya dalam sosialisasi Anugerah Kebudayaan PWI, Kamis (16/9).
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang juga ketua panitia lokal HPN 2022, Nur Endang Abbas menyambut baik sosialisasi ini. Pihaknya pun semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi para peserta HPN khususnya peserta Anugerah Kebudayaan PWI 2022.
Menurutnya Anugerah Kebudayaan merupakan bentuk apresiasi bagi daerah yang sangat penting dalam mendorong kesadaran perlunya perspektif kebudayaan digunakan dalam membangun daerah.
“Terselenggaranya Anugerah Kebudayaan yang diselenggarakan PWI kerjasama dengan pemerintah kota dan kabupaten kami harap dapat menggali gagasan, ide berbasis kearifan lokal setempat dalam rangka kreatifitas inovasi dalam pembangunan daerah berbasis kebudayaan,” jelas Nur Endang, yang juga hadir langsung di ruang rapat PWI Pusat.
Endang menambahkan di Provinsi Sultra sendiri pembangunan kebudayaan menjadi salah satu inspirasi mereka untuk membangun daerah.
“Dalam pembangunan pemerintahan nilai nilai kebudayaan masih menjadi inspirasi bagi kami,” tegasnya.
Tak hanya itu, Endang menjelaskan panitia lokal Sultra juga semakin siap menyambut para tamu peserta HPN 2022 pada Februari mendatang. Kasus Covid-19 yang selama ini dikhawatirkan juga perlahan mulai menurun sehingga membuat mereka optimis HPN dapat berjalan maksimal namun tetap dengan protocol kesehatan.
“Kami bersyukur hingga saat ini kasus Covid-19 di provinsi Sultra terus melandai, ini membuat kami semakin optimis apalagi ada dua event nasional yang kami akan menyelenggarakan. Alhamdulillah selama ini Sultra selalu termasuk 5 provinsi dengan kasus Covid-19 terendah,” jelasnya.
Demi menyelenggarakan Anugerah Kebudayaan ini dengan baik digelar sosialisasi bersama para kepala daerah dan para pihak yang akan terlibat, Kamis (16/9).
Menurut Auri Jaya, tahun pertama pandemi merupakan masa masyarakat baru mengenal Covid-19, sebagian bahkan masih belum mempercayai virus corona.
Tahun kedua pandemi, lanjut Auri, masyarakat sedang dalam masa menghindari kejenuhan.
“Di tahun pertama kita (masyarakat) exercise, belajar. Tahun kedua, saya kira kita sudah menerapkan pengalaman-pengalaman dan permasalahan yang dihadapi di masyarakat juga sudah berbeda,” kata wartawan peliput runtuhnya Tembok Berlin dan unifikasi Jerman, itu.
Oleh karena itu, Auri menyatakan bahwa kali ini Anugerah Kebudayaan PWI mendorong pemerintah daerah melalukan terobosan-terobosan untuk memastikan masyarakat merasa aman dari pandemi dan tetap menjamin aktivitas kemasyarakatannya.
”Tentu memerlukan inovasi-inovasi tersendiri bagi kepala daerah supaya menghadapi pandemi ini dengan aman, tertib, dan mencegah pandemi ini agar tidak menjadi sebuah pagebluk yang mengerikan,” ucap Auri.
HPN 2022 Rintis Kampung Iklim
Sementara itu dalam HPN Kendari 2022 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak PWI menggaungkan isu-isu kepedulian terhadap lingkungan hidup dan kehutanan melalui aksi-aksi lapangan, seperti: rehabilitasi mangrove, rintisan Program Kampung Iklim (Proklim), dan pelepasliaran satwa. Itu semua mengarah pada upaya pembangunan hijau di Indonesia.
“Jadi nanti kegiatan pro lingkungan di HPN 2022, bisa menjadi program PWI dan Kementerian LHK, yakni rehabilitasi mangrove, Kampung Iklim Wartawan, dan pelepasliaran satwa dilindungi di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai,” ujar Siti Nurbaya saat bertemu Panitia Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Jumat (10/9.
Siti melanjutkan, Isu penanggulangan perubahan iklim penting untuk digaungkan saat ini karena masyarakat dunia makin merasakan akibat nyata dari krisis iklim, seperti bencana hidrometeorologis kebakaran hutan yang semakin sering terjadi di seluruh dunia.
Menteri Siti ingin agar PWI dapat membantu menggugah kepedulian publik melalui penggaungan isu pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan khususnya isu penanggulangan perubahan iklim.
Menanggapi hal tersebut, Auri Jaya mengatakan bahwa isu terkait lingkungan hidup akan menjadi salah satu tema peringatan HPN 2022, selain masalah masa depan wartawan di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan media.
“Masalah lingkungan hidup akan menjadi salah satu isu penting yang diangkat dalam peringatan HPN 2022 karena lingkungan hidup masih akan menjadi isu penting dan relevan dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Auri Jaya dalam pertemuan tersebut.
Auri Jaya dan Wakil Bendara Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Dar Edi Yoga pun setuju kegiatan yang akan dilakukan pada peringatan HPN 2022 antara lain menggagas program Kampung Iklim Wartawan di Kendari. (Adv)
Discussion about this post