SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) berusaha sedapat dan sekuat mungkin untuk memberikan peluang pekerjaan ke depan di daerah setempat, agar siapapun di Wakatobi tidak ada yang merasa rugi dan merasa susah hidup di Wakatobi. Lahan pengabdian bukan hanya semata-mata Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Hal itu disampaikan Bupati Wakatobi, Haliana saat membuka Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di aula Pesanggrahan Budaya Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kamis (30/9/2021).
“Visi kita tentang Wakatobi sentosa benar-benar kita ciptakan, walaupun kita tahu bahwa ini bukan pekerjaan yang mudah. Karena yang pertama-tama kita lakukan adalah merubah mindset masyarakat Wakatobi. Kita harapkan bahwa perubahan mindset itu kita mulai dari orang-orang cerdas di hadapan saya saat ini menjalankan tes yang mengharapkan Wakatobi lebih baik,” ujarnya.
Dikatakan, sistem seleksi dilakukan secara online sehingga Pemda berusaha sekeras mungkin, terutama memastikan kesiapan jaringan telekomunikasi maupun listrik, guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya seleksi.
“Saya doakan semoga semuanya lulus. Saat ini kita melakukan tes sistim komputer, tentu kami dari Pemda tidak bisa melakukan intervensi sedikitpun. Jadi karena proses tes ini nilai pun sudah ditampilkan. Ini tentu saja hal yang sangat mempengaruhi penilaian kelulusan, tinggal bagaimana kesiapan kita secara akademik juga. Inshaallah berkat doa orang tua di rumah, doa kita sendiri, dan yang sudah berkeluarga berkat doa istri, suami dan anak-anak itulah kira-kira yang akan menentukan kelulusan kita saat ini,” tuturnya.
CPNS yang lulus akan jadi PNS, lanjut dia, semua subtansi atau prinsipnya sama saja, yaitu pengabdian dan tanggung jawab terhadap rakyat. Karena rakyat yang menggaji, dan rakyat pun pada akhirnya akan menuntut, apa yang akan diberikan kepada rakyat. Sebagai bentuk tanggungjawab dari apa yang dipercayakan kepada PNS.
“Saya ini adalah salah satu yang tidak bermimpi jadi PNS. Hanya zamanku saja yang berbeda dengan teman-teman. Kalau dulu zaman kami tidak ada yang begini, yang menentukan adalah koneksi dan finansial. Sehingga saya tidak pernah bermimpi karena saya tidak memiliki keduanya. Saya terlahir dari keluarga tidak mampu yang tidak punya finansial dan saya juga terlahir dari keluarga petani sehingga saya tidak punya keluarga pejabat.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Wakatobi, Sahibudin Najib, menyebutkan sebanyak 962 orang peserta yang akan mengikuti tes terdiri dari formasi kesehatan dan teknis. Ujian SLD Dilaksanakan selama 4 hari, mulai dari tanggal 30 September sampai 3 Oktober 2021.
“Untuk kesiapan peserta ini Alhamdulillah dari beberapa hari lalu sudah siap. Dan rencanannya di hari pertama ini kita akan laksanakan empat sesi. Dalam satu sesi 80 orang peserta, sehingga kalau empat sesi 320 orang yang akan mengikuti empat sesi pada hari ini,” terangnya.
Untuk persiapan jaringan, pihaknya menggandeng dua jaringan yakni Indihome dan jaringan Infokom yang kapasitasnya 100 Megabit per second (Mbps). Pelaksanaan tes ini dilakukan secara transparan dan bisa disaksikan melalui YouTube.
“Harapan kita mereka dapat mengikuti setiap tahapan dengan ujian ini dengan sebaik-baiknya. Kerena yang bisa menolong mereka adalah diri mereka sendiri. Kemudian kepada peserta atau keluarga yang melakukan tes, kalau dalam suatu waktu ada orang yang mengatasnamakan panitia atau oknum yang akan mengimingi-imingi menjamin untuk lulus, agar itu jangan dipercaya dan dilaporkan kepihak yang berwajib,” tandasnya.
Sahibudin Najib menambahkan, setiap peserta yang mengikuti tes SKD, wajib melakukan swab antigen sehari sebelum melakukan tes. Karena masa berlakunya hanya 1×24 jam, begitu seterusnya.
“Jika yang reaktif berdasarkan antigen, langsung kita pisahkan mereka tersendiri, dan kita sediakan ruangan khusus untuk mereka,” pungkasnya. (Cw1)
Discussion about this post