SULTRA.KABARDAERAH.COM – Sejumlah perwakilan dari unsur akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media (ABCGM) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pengisian borang ekosistim.
Hal itu dilakukan sebagai lanjutan dari tahapan penetapan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia tahapan kata kreatif yang telah diuji petik, termasuk Kabupaten Wakatobi. Dimana Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (RI) sudah ke Wakatobi bersama tim kurator untuk melaksanakan uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
“Nah sekarang kita ada pada fase menuju pada penetapan lima besar lima Kabupaten Kota kreatif di Indonesia akan ditetapkan pada tahun 2021 bersama dengan Kabupaten/Kota yang sudah ditetapkan sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi, Nadar, Kamis (28/10/2021).
Nadar menjelaskan, masih ada tahapan atau fase yang harus dilewati. Dimana sampai dengan tanggal 3 November 2021 paling lambat harus merampungkan pengisian borang ekosistim yang melibatkan semua unsur ekosistim ekonomi kreatif di Wakatobi yaitu dari ABCGM. Dari borang yang diisi itu, akan mencerminkan seperti apa rantai nilai pengembangan ekraf Wakatobi, juga daya dukungnya terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Ada beberapa elemen didalamnya, antara lain berkaitan dengan rantai proses, tata kelola, aspek keberlanjutan dari sisi sosial lingkungan, sumberdaya, dan juga aspek pemasaran.
“Itu kita mengisi secara kolaboratif dan juga dari isian yang ada, diminta untuk disertakan dengan data pendukung yang sesuai dengan apa yang menjadi isian kita di borang ekosistim tadi,” paparnya.
Apabila sudah melaksanakan pengisian, kata dia, pada tanggal 17 November 2021 akan diumumkan 10 Kabupaten/Kota kreatif yang memenuhi syarat. Kemudian akan diberi kesempatan bagi 10 kepala daerah Kabupaten/Kota untuk persentasi di hadapan Menteri Pariwisata (Menpar) Sandiaga Uno.
Disampaikannya bahwa tanggal 30 November 2021 akan ditetapkan 5 Kabupaten/Kota kreatif yang dianggap memiliki keunggulan, potensi yang layak dan prospektif untuk dikembangkan sebagai Kabupaten/Kota kreatif baru di Indonesia.
“Tapi secara umum disampaikan, bahwa itu memotret terkait dengan seberapa kuat potensi yang berkaitan dengan rantai nilai dari ekraf kita. Juga daya dukung terhadap pariwisata berkelanjutan. Tapi intinya bahwa Kabupaten Wakatobi memiliki peluang dan potensi yang besar untuk kemudian bisa ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota kreatif,” terangnya.
Karena menurutnya, Wakatobi sudah memiliki ekosistim ekraf yang selama ini sudah sangat aktif melaksanakan kegiatan ekraf. Dan juga mengembangkan kolaborasi antar unsur elemen yang ada.
“Tetapi disisi lain kita juga memandang bahwa pengemban ekraf ini memang sangat berkaitan erat dengan posisi Wakatobi sebagai 10 destinasi pariwisata prioritas. Yang kita yakini, apabila pengemban ekraf kita ini berjalan atau berkembang dengan baik, ini juga akan berdampak pada peningkatan daya saing kepariwisataan kita,”bebernya.
Disisi lain, lanjut Nadar, Wakatobi memiliki harapan yang besar masuk dalam Kabupaten/Kota kreatif tersebut.
“Paling tidak di 2021 ini ada yang mewakili dari Indonesia Timur untuk masuk di dalam penetapan Kabupaten/Kota kreatif di Indonesia. Karena sebelumnya memang dari 10 yang sudah ada itu semuanya berasal dari Indonesia bagian barat,” pungkasnya. (cw1)
Discussion about this post