SULTRA.KABARDAERAH.COM – General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) Awaluddin Hafid, bertandang ke Kabupaten Wakatobi.
Kunjungan tersebut menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak PLN dan Pemkab Wakatobi tentang rencana untuk menyalakan listrik 24 jam di Pulau Kaledupa dan Binongko.
“Supaya nanti bisa kita konkretkan dan kita tingkatkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS). Konkretnya kerja sama ini kita lakukan secara bertahap,” ungkap Awaluddin di rumah jabatan Bupati Wakatobi, Jumat (6/4/2022).
Namun demikian, lanjutnya, dalam pelaksanaannya, PLN akan melakukan pengujian mesin terlebih dahulu selama 18 jam, kemudian ditingkatkan menjadi 24 jam karena harus mengevaluasi kemampuan pembangkit yang tersedia atau yang ada saat ini.
“Karena rencana actionnya kita tetap menggunakan pembangkit yang tersedia dulu, itu untuk jangka pendek ke jangka menengah. Namun saya optimis mesin itu mampu,” ujarnya.
Awaluddin juga menuturkan, pihak PLN sedang melakukan review terhadap PKS. Selanjutnya, akan kembali berkoordinasi dengan pemda untuk penandatanganan antara kedua belah pihak.
“Hari Senin atau Selasa ini, Inshaallah akan saya cek sudah sejauh mana, nanti akan kami koordinasikan dengan pak Bupati apakah PKS nya kita tandatangani di sini atau di Makassar. Setelah itu kita mulai tindaklanjuti, karena semua sudah tersedia, tinggal begitu bahan bakar ada maka akan langsung dioperasikan,” paparnya.
Awaluddin mengimbau kepada masyarakat Wakatobi, khususnya pulau Kaledupa dan Binongko untuk terus mendukung upaya pemda dalam memproses rentetan mekanisme untuk menyalakan listrik 24 jam.
“Mohon dukungan seluruh masyarakat Wakatobi, karena kita di PLN dan Pemda lagi berproses jadi mohon tetap bersabar dulu. Yakinlah bahwa kita tetap memikirkan masyarakat, karena Binongko dan Kaledupa juga bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya.
Awaluddin lebih lanjut menjelaskan, ke depan PLN akan melakukan penguatan dengan membangun pembangkit dari energi terbarukan. Misalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kata dia, pemerintah sudah menyarankan jika tahun 2060 sudah zero emisi. Secara bertahap, pemerintah akan mengurangi porsi pembangkit dari energi fosil, misalnya BBM solar maupun batu bara dan gas.
“Jadi secara bertahap kita akan transisi energi dari energi konvensional terbarukan. Sebenarnya untuk pembangkit sudah cukup dengan yang tersedia sekarang. Kita mau menguji keandalan mesin kita dulu. Karena kalau beban siang itu kira-kira hanya sepertiga dari beban malam. Artinya kalau beban malam tercukupi pembangkitnya, maka pasti beban siang terpenuhi,” jelasnya.
Diketahui, warga di pulau Kaledupa dan Binongko hingga kini belum menikmati listrik 24 jam. Layanan listrik PLN hanya dinikmati pada malam hari saja dan akan kembali padam ketika siang hari.
Bupati Wakatobi, Haliana, kemudian menyambangi PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), pada bulan Oktober 2021.
Kunjungan tersebut dalam rangka mengonfirmasi rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Binongko dan Kaledupa, kaitannya dengan listrik 24 jam.
Haliana pada kunjungan itu juga membicarakan alternatif kerja sama yang bisa dilakukan antara Pemda Wakatobi dengan pihak Rayon Sulselrabar, agar listrik di dua pulau tersebut bisa menyala 24 jam. (Cw1)
Discussion about this post