SULTRA.KABARDAERAH.COM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) Eliati Haliana, menyerahkan bantuan Sarana Produksi (Saprodi) pertanian kepada kelompok tani Wobilala di Desa Liya Mawi Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Sabtu (16/10/2021).
Sejumlah bantuan tersebut berupa pupuk, bibit, penampungan air (tower), pompa air, sprayer, teko dan berbagai jenis bantuan peralatan penunjang pertanian lainnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Wakatobi Eliati Haliana mengatakan salah satu program yang mendukung ketahanan pangan sebagai sumber pangan keluarga adalah program pengembangan konsumsi dan penganekaragaman dengan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Kegiatan P2L merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan, aksesbilitas dan pangan rumah tangga. Sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, Bergizi, Seimbang Dan Aman (B2SA) serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Pada kesempatan itu juga ia memberikan gambaran keuntungan yang akan didapatkan oleh kelompok tani. Serta pendapatan daerah yang besar jika masyarakat memanfaatkan program pemanfaatan lahan pekarangan tersebut.
“Misalnya, kalau dalam satu desa ada 25 orang masyarakat yang memanfaatkan lahan pekarangan seluas 500 persegi, dengan menanam cabai dengan harga Rp20/Kg dikalikan dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 100 desa/ kelurahan berarti kita mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp50 juta pertiga bulan,” ungkapnya.
Itu gambaran perhitungan yang rendah, kata dia, dimana 1 orang hanya menjual 1 kg cabai dengan 25 orang/per desa/kelurahan.
“Nah, coba bayangkan, kalau yang menanam 30 orang/kelompok tani dan memperoleh hasil panen 2 kg/orang dengan harga Rp20 ribu dikalikan 100 desa/kelurahan. Maka akan memperoleh hasil Rp120 juta/tiga bulan. Ini baru satu komoditas, bagaimana kalau menanam dan menjual beberapa komoditas tentunya pendapatan akan lebih besar lagi,” terangnya.
Eliati mengimbau dan mengharapkan partisipasi dari seluruh pemerintah desa/kelurahan agar mendukung program pemanfaatan lahan pekarangan, melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau P2L dari Anggaran Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD) sebagai duplikasi kegiatan baik itu dari anggaran yang bersumber dari APBN maupun APBD.
Menurutnya ini selaras dengan program Kementrian Pertanian (Kementan) yang meminta kepada seluruh Gubernur/Bupati/Walikota hingga tingkat desa agar mendorong pemanfaatan lahan.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Wakatobi, Sulaeman, menyebutkan kegiatan (P2L) pengangarannya bersumber dari APBN dan APBD.
P2L yang bersumber dari APBN, dari tahun ke tahun Kabupaten Wakatobi selalu kebagian.
Tahun 2020 sebanyak 6 kelompok, yakni kelompok tani di Desa Longa, Desa Waelumu, Desa Tindoi, Desa Numana, Desa Maleko dan Kelurahan Mandati III.
Kemudian, pada tahun 2021 ada 5 kelompok, masing-masing di Kelurahan Mandati l, Desa Wungka, Desa Sombu 2 kelompok, dan Kelurahan Wanci.
“Program ini oleh pemerintah pusat menghimbau kepada pemerintah daerah harus ada duplikasinya melalui APBD maka dari tahun ke tahun di programkan juga oleh dinas Ketapang, namun karena keterbatasan anggaran maka paling banyak kita dapat 2 kelompok atau 2 desa saja,” jelasnya. (Cw1)
Discussion about this post