SULTRA.KABARDAERAH.COM,
LASUSUA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Muh. Idrus, menyarankan agar bantuan Bus Sekolah yang disalurkan ke desa agar kembali dimanfaatkan, setelah libur sekolah akibat pandemi covid-19.
Pandemi Covid-19 sempat membuat proses belajar mengajar tatap muka diliburkan selama kurang lebih dua tahun. Sehingga pemanfaatan mobil bus sekolah kebanyakan pada kegiatan sosial masyarakat.
“Kemarin waktu bencana banjir di Lutim, bus ini banyak yang ke sana bawa bantuan, termasuk juga mengantar masyarakat berobat atau ke rumah sakit,” jelas Muh Idrus.
Ssetelah diberlakukannya prose belajar tatap muka, pihaknya berharap agar bus sekolah digunakan sesuai peruntukannya. Dimana, peruntukan prioritasnya adalah untuk mengantar jemput anak sekolah yang kategori tidak memiliki kendaraan.
“Tidak mungkin mau diantar jemput semua, karena siswa banyak sekali. Yang pastinya bus sekolah di manfaatkan sesuai peruntukannya,” harapnya.
Terkait adanya keluhan orang tua siswa soal pemanfaatan bus sekolah yang tidak digunakan sesuai peruntukannya, pihaknya akan melakukan penelusuran di setiap desa yang telah diberikan fasilitas bus sekolah.
Sementara itu, salah satu Siswa MTSN 1 Lasusua, Nawrah Athifah Zara Syam, saat ditemui awak media mengatakan, bahwa Bus sekolah ini sangat bermanfaat bagi mereka. Namun ia menyayangkan bus dalam kota yang saat ini aktif melakukan antar jemput hanya Desa Rante Limbong dan Desa Katoi.
“Yang aktif mengantar itu hanya yang jauh jaraknya dari sekolah, kalau dalam kota saat ini belum, bus yang aktif mengantar maupun yang menjemput,” katanya.
Salah satu orang tua siswa, Masdar, juga mengungkapkan hampir setiap harinya dia mengantar anaknya ke sekolah menggunakan kendaraan pribadi. Meski dia mengetahui bahwa di wilayahnya ada bus sekolah, tapi sama sekali tidak pernah melihat bus tersebut melakukan kegiatan antar jemput siswa.
“Terlepas daripada kegiatan desa, bus itu seharusnya diprioritaskan untuk anak sekolah, karena memang sesuai peruntukannya. Namum kenyataannya hampir tiap hari saya tidak pernah melihat bus sekolah mengantar maupun menjemput anak sekolah, khususnya di wilayah saya Desa Tojabi,” ungkapnya.
Laporan: Mursin
Discussion about this post