SULTRA.KABARDAERAH.COM –
Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) membahas ketersediaan bahan pokok di halaman kantor Sekretariat Daerah (Setda), Kecamatan Wangiwangi, Jumat, (11/3/2022).
Hal itu dilakukan menjelang bulan suci ramadan, juga mengantisipasi kelangkaan minyak goreng yang saat ini menjadi trending topik secara nasional.
Bupati Wakatobi Haliana mengatakan, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel di lapangan, untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih tepat dan akurat dari pasar tradisional serta toko-toko distributor di wilayah Wangiwangi.
“Harapan kita data tersebut rampung dalam dua hari ke depan. Sehingga dapat melakukan rapat lebih luas, kita akan bergerak menyeluruh melibatkan Kepolisian, kejaksaan dan stakeholder terkait di Kabupaten Wakatobi,” ujarnya.
Ia mengatakan, Dinas Pertanian sesuai dengan tupoksi tetap melaporkan data-data tentang produksi distribusi barang-barang pertanian yang keluar dan masuk.
Demikian pula Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) juga memiliki data yang cukup akurat. Dimana data yang terangkum bukan hanya sembilan bahan pokok namun terdapat sebelas bahan makan yang dikonsumsi warga Wakatobi, setiap minggunya terupdate.
Haliana melanjutkan, jika hal itu dilakukan menyeluruh hingga ke Wakatobi II yang dipercayakan melalui pemerintah Kecamatan, ia meyakini bahwa ada solusi untuk mengantisipasi gejolak seperti di daerah lain.
Ditambahnya, jika di Wakatobi terjadi kelangkaan, apakah kemudian mengharapkan suplai dari daerah lain atau mengambil langkah-langkah untuk memproduksi minyak goreng secara tradisional sebagai alternatif.
“Sumber kita sebenarnya banyak, kelapa misalnya. Memang tidak punya sawit tapi kita punya kelapa banyak. Inilah yang kita pikirkan, kira-kira langkah-langkah antisipasi seperti apa,” tambahnya. (cw1)
Discussion about this post