SULTRA.KABARDAERAH.COM – Maha karya Bupati Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra), Samahuddin, terhadap proyek pembangunan tugu religi simpang lima Labungkari dianggap tidak tuntas saat proses perencanaan.
Pasalnya, target pembangunan proyek yang digadang-gadangkan sebagai ikon Buteng tersebut ternyata berbanding terbalik dengan yang diungkapkan oleh Bupati Buteng di lapangan. Harapan Samahuddin, pembangunan tugu religi itu tuntas pada akhir tahun 2021.
Sebaliknya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buteng, Aminuddin bercerita lain.
“Anggaran sebanyak Rp10 miliar tidak akan rampung semua, proses pengerjaannya diprediksi hanya sekitar 80 persen” ungkap Aminuddin, Selasa (3/08/2021).
Aminuddin menjelaskan, kendala lainnya disebabkan mahalnya biaya bahan-bahan bangunan dan konstruksi di lapangan. Selain itu juga mempetnya waktu dalam pengalokasian anggaran di APBD perubahan nanti.
“Pemakaian anggaran Rp10 miliar itu hanya sampai pada rangka dengan kubah tugu religi. Kalau tengah dengan bagian konstruksi bawah belum akan dikerjakan sepenuhnya,” urainya.
Menurut Aminuddin, perhitungan anggaran untuk pembangunan tugu religi simpang lima Labungkari berkisar sampai Rp13 miliar lebih.
“Untuk proses pembangunannya sampai 100 persen diprediksi menelan anggaran 13 miliar. Kendati begitu upaya pembangunan 100 persen tugu religi ditargetkan selesai pada APBD 2022,” jelasnya. (CW1)
Discussion about this post