SULTRA.KABARDAERAH.COM,
LASUSUA – Orang tua santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islam di Desa Meeto Kecamatan Kodeoha Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) mengeluhkan anaknya terserang gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan.
Salah satu orang tua santri, Asma, mengatakan keluhan gatal-gatal yang dirasakan anaknya sudah sebulan. Dirinya telah menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak pengurus pompes. Pihak ponpes kemudian memberi obat namun tidak ada perubahan, bahkan gatal yang dialami semakin parah dan menjalar sampai ke lutut dan kaki.
Asma mengaku kecewa, sebab menurutnya pihak ponpes tidak menanggapi serius keluhan para santri tersebut, khususnya santri putri.
“Awalnya hanya tangannya yang gatal, lama kelamaan luka. Kemarin saya liat langsung ternyata kakinya anak saya lebih parah, jadi saya minta dulu untuk perawatan di rumah,” ungkapnya.
Kata Asma, pihak ponpes harus melakukan penanganan cepat sebelum berakibat buruk terhadap santrinya yang lain, sebab beberapa orang tua lainnya sudah mengeluhkan hal yang sama.
“Bukan cuman anak saya yang kena gatal begitu, jadi harusnya ini menjadi perhatian khusus pihak pompes jangan dibiarkan anak-anak sakit, jangan sampai gara-gara airnya tidak layak digunakan mandi baru di biarkan begitu,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu guru Ponpes Al Islam, Suaib, mengatakan sejauh ini pihaknya belum pernah menerima laporan adanya santri yang mengalami gangguan kulit tersebut. Namun menurutnya, jika ada yang mengalami hal tersebut biasa bukan karena air yang jadi penyebabnya tapi kutu yang bersarang di kasur para santri, karena memang setelah bangun tidur kasurnya mereka ditumpuk sehingga bisa menular.
“Bukan air pak, kemungkinan kutu kasur yang menyebabkan santri gatal-gatal begitu, bagaiman tidak santri belum ada ranjang mereka hanya melantai, setelah bangun tidur kasurnya ditumpuk,” kata Suaib melalui telepon seluler.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mengistruksikan kepada santri yang sakit atau mengalami gangguan kesehatan bisa pulang sementara untuk menjalani perawatan di rumah masing-masing.
“Kita juga ada fasilitas kesehatan dangan bekerja sama bidan desa kalau ada santri yang sakit, tapi kita beri juga kebijakan dan maklumi kalau ada orang tua santri kalau mau merawat anak di rumah tidak ada masalah,” tandasnya
Laporan: Mursin
Discussion about this post