SULTRA.KABARDAERAH.COM- Dalam menghadapi tensi politik Pilkada yang semakin meningkat, Bakal Calon (Balon) Bupati Buton Tengah La Andi mengajak lawan politik maupun tim pemenang dan simpatisan untuk berpolitik santun dan menghadapi Pilkada kedepannya.
Hal itu dilakukan sebagai wujud bentuk menghindari konflik antar sesama calon Bupati dan wakil Bupati Buton Tengah untuk menjaga suasana kondusif dan menciptakan demokrasi yang bersih di Kabupaten Buton Tengah, Sabtu (20/04/2024).
Ditengah kesibukan dan padatnya jadwal undangan dari masyarakat, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) La Andi mendapat undangan dari masyarakat Tolandona untuk menghadiri festival Kande Kandea Tolandona.
Kendati begitu, Di momentum acara Kande Kandea tersebut mantan Bupati Buton Tengah periode 2017-2022 H Samahudin (La Ramo) ikut hadir dalam acara tahunan masyarakat Tolandona. Terlihat kedua pasangan calon Bupati Buton Tengah tersebut terlihat sejuk dan saling menyapa satu sama lain.
Ketika ditanyai bagaimana responnya jika bertemu lawan politik barusan yakni calon Bupati Buton Tengah H Samahudin ?
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Buteng La Andi Mengatakan bahwa dirinya biasa saja dan beranggapan ia orang pertama yang duluan menyapa jika bertemu salah satu Bakal Calon Bupati di kegiatan masyarakat.
“Kalau saya ketemu Samahudin baik calon lainnya saya anggap mereka sahabat saya bukan musuh. Dan sampai saat ini saya beranggapan belum ada lawan, Karena belum ada penetapan dari KPU,”Ulasnya.
Lanjutnya, Kata dia, Dalam konteks demokrasi, pentingnya menjaga etika politik demi terciptanya suasana yang kondusif dalam menjalani proses demokrasi.
“Kalaupun lawan politik saya menganggap saya musuh atau lainnya saya biasa saja, Karena semua memiliki hak untuk berpendapat dan bersikap berpolitik, Tetapi dalam pribadi saya lakukan dengan santun dan menghormati satu sama lain.Sebab kompetensi dalam politik itu sifatnya membangun, bukan dengan menjatuhkan,”Ungkapnya.
Selain itu, ia menekankan kepada relawan Bang Andi dan simpatisan untuk cerdas menanggapi penyebaran berita-berita hoax baik di sosmed maupun di kalangan masyarakat. Karena berita hoax bukan hanya merugikan satu pihak, tetapi juga merusak proses demokrasi secara keseluruhan.
“Kita harus bijaksana dalam menyikapi informasi yang diterima, terutama dalam konteks politik. Jangan sampai terjebak dalam perang informasi yang tidak bertanggung jawab,”Jelasnya.(Admin)
Discussion about this post