SULTRA.KABARDAERAH.COM, BUTON UTARA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur) kembali mengingatkan soal pentingnya pemeriksaan ketat di perbatasan atau pintu masuk. Hal ini penting dilakukan untuk menyetop masuknya virus corona atau covid-19.
Usul terkait perbatasan ini, sebetulnya sudah disampaikan saat rapat bersama gugus tugas percepatan penanganan covid-19 pekan lalu. Hanya saja, sampai saat ini belum berjalan sesuai rencana.
Di Butur sendiri, setidaknya ada empat titik pintu keluar masuknya warga dari luar daerah ataupun sebaliknya. Antaralain, pelabuhan Waode Buri, Dermaga Feri Labuan, Ronta dan wilayah Kambowa.
Pemeriksaan ketat yang dinilai lambat itu, kembali disampaikan rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kamis (9/4/2020). Rapat tersebut, membahas soal rencana tambahan anggaran untuk penanganan covid-19.
“Coba itu, empat pintu itu belum ada penjagaan, ini yang kita soroti,” ujar Wakil Ketua DPRD Butur, Ahmad Afif Darvin.
Afif menambahkan, tidak menutup kemungkinan, saat ini sudah ada warga Butur yang baru datang dari luar khususnya zona merah, belum terdeteksi dan bebas berkeliaran.
Selain pemeriksaan ketat di pintu masuk, Afif juga mengingatkan soal kebutuhan pangan masyarakat.
“Pencegahan corona ini apa yang kita butuhkan?, hanya baju?, berarti didistribudi ke puskesmas dan rumah sakit. Untuk masyarakat apa?, misal bantuan sembako, identifikasi dulu,” tandasnya.
Legislator lain, Nasri, menambahkan penyebaran wabah virus corona ini sudah cukup meresahkan. Mestinya kata Nasri, pencegahan harus lebih diperkuat sebelum ada korban terpapar covid-19 yang penanganan serta dampaknya akan lebih sulit diatasi.
“Corona belum masuk, tapi dampaknya sudah menyebar,” ungkapnya.
Rencana tambahan anggaran penanganan covid-19 di Butur kurang lebih 10 miliar.
Meski tidak mengurai secara detil, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Butur, Tasir, mengatakan anggaran tersebut sudah termasuk untuk pengawasan di pintu masuk dan bantuan pangan kepada masyarakat.
“Sudah masuk di situ (10 miliar),” ungkap Tasir, menjawab pertanyaan Anggota DPRD Butur, Hasrianti Ali.
Hasrianti Ali, meminta pengawasan di semua pintu masuk Butur segera dilakukan. “Kita hari ini baru pencegahan. Jadi pencegahan ini, intinya di empat titik itu,” tandasnya.
Selain pemeriksanan pintu masuk, penanganan warga yang baru tiba di Butur juga ikut menjadi perhatian. Seperti yang diungkap Ketua Komisi III, Josri. Kata dia, warga yang hendak dikarantina, mestinya disiapkan tempat yang layak serta dipenuhi akomodasi dan konsumsinya.
Josri tidak menginginkan, kejadian seperti yang dialami sejumlah warga Butur yang melakukan isolasi atau karantina mandiri di Pantai Mowuru terulang kembali. “Itu manusia, harusnya mereka disiapkan tempat,” kata Josri.
(Irsan R)
Discussion about this post