SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Haliana, meninjau tempat yang rencananya akan menjadi lokasi budidaya udang Vaname dengan sistem bioflok di dekat bandara Maranggo, Kelurahan Patipelong, Kecamatan Tomia Timur, Rabu (2/3/2022).
“Tadi kita meninjau lokasi di Maranggo yang luasnya sekira 1,5 hektare. Lokasinya pun sangat cocok sekali karena berada di dekat laut dan bukan di tempat umum. Akses listrik juga sangat dekat sekira 100 meter dari jalan. Sekira 15 kolam dengan diameter 20, karena 1 hektare itu kapasitasnya bisa 10 kolam untuk diameter 20,” ujar Haliana.
Di Desa Tiroau juga disiapkan lokasi sekira 1,5 hektare untuk pengembangan udang Vaname yang baru-baru ini sukses diuji coba di Desa Numana, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel).
Haliana berencana akan menganggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan, untuk kapasitas lahan sekitar 2 hektare.
Begitu pula di pulau Wangiwangi, Pemkab Wakatobi juga sementara mengomunikasikan dengan para kepala desa, dimana lokasi paling cocok yang bisa cukup 1 hektare.
Menurut Haliana, pengembangan udang vaname akan menjadi lapangan kerja bagi masyarakat. Diharapkan juga bahwa akan menjadi solusi untuk pendapatan masyarakat, baik dalam pelibatan sebagai karyawan maupun juga bagian dari kepemilikan lokasi kolam-kolam tambak udang.
“Karena yang kita inginkan ke depan adalah, bahwa semua yang kita belanjakan itu bisa di revolving masyarakat pada akhirnya itu akan menjadi milik masyarakat 100 persen,” jelasnya
Ia juga berharap hal tersebut bisa diakomodir Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Karena menurutnya, ini adalah inovasi untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga membuka lapangan kerja sehingga bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran yang ada.
Selain itu, kata Haliana, akan menjadi alternatif baru bagi Kabupaten Wakatobi, yang selama ini tidak pernah terbayangkan bakal ada tambak-tambak yang dapat memproduksi udang dengan sistem dan teknologi, sebagai peluang untuk bisa memversifikasi produk perikanan, terutama budidaya.
“Karena ini salah satu yang sangat sinkron dengan visi misi kita untuk menjadikan Wakatobi sebagai Kabupaten konservasi maritim yang sentosa, dengan menjaga laut melalui konsep ekonomi biru. Kemudian juga dengan menjaga sumberdaya laut, terutama kebersihan yang mengarah pada upaya secara berkelanjutan. Ini justru memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan pendapatan masyarakat,” bebernya.
“Bisa kita bayangkan, kolam di Numana saja hasilnya itu sudah lebih tinggi daripada PAD kita selama setahun yang rata-rata hanya berkisar Rp27 juta,” tambahnya.
Menanggapi itu, anggota DPRD Wakatobi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ikbal, menilai bahwa Bupati Wakatobi rupanya sangat peduli dengan pulau Tomia. Bukan hanya di Wanci, tetapi di pulau Tomia juga nanti ada pengelolaan udang Vaname.
“Ini mantap, akan kita upayakan jika itu kemudian menguntungkan daerah dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sudah diuji coba dan itu besar sekali manfaatnya. Ini harus disupport sistem, jangan ada yang menghalang-halangi. Saya siap mendukung di DPRD, itu uji coba, tapi kalau berhasil berarti kita lanjutkan pengembangannya,” pungkasnya. (cw1)
Discussion about this post