SULTRA.KABARDAERAH.COM, BUTON UTARA – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Buton Utara (Butur), menyelenggarakan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif.
Sosialisasi tersebut, dirangkaikan dengan jalan sehat pengawas partisipatif pemilu lintas generasi yang dimeriahkan oleh drum band, Sabtu (10/12/2022).
Kordiv PHL Bawaslu Buton Utara Munarsiy, mengatakan memasuki tahapan pemilu dan pemilihan serentak 2024, maka untuk menghasilkan lemilu yang amanah tentu banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
“Secara Kelembagaan khususnya Bawaslu Kabupaten Buton Utara mempunyai keterbatasan sumberdaya Manusia yaitu jumlah personil yang sangat terbatas,” ujarnya.
Untuk itu, kata Munarsy partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu sangat diperlukan untuk berperan aktif dalam mengawal pesta Demokrasi.
![](https://sultra.kabardaerah.com/wp-content/uploads/2022/12/IMG-20221211-WA0007.jpg)
Untuk menyonsong Pemilu tahun 2024, berbagai persiapan dari unsur penyelenggara dalam hal ini Bawaslu Kabupaten Buton Utara terus berbenah.
“Seperti halnya kegiatan yang dilakukan dikesempatan kali ini guna dalam rangka peningkatan kapasitas pengawas pemilu demi suksesnya Pemilu yang terlaksana secara langsung, umum, bebas, rahasia dan demokratis serta adanya partisipasi publik,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemilu yang demokratis dapat mengahasilkan pemimpin yang baik bagi bangsa dan negara.
Menurutnya, ada tiga alasan penting dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif.
Pertama, secara filosofis bahwa demokrasi itu bukan hanya sekedar Pemerintahan dari rakyat oleh rakyat tapi lebih jauh yaitu dari, oleh dan bersama rakyat.
Alasan yang kedua yakni Bawaslu secara struktur sudah terbentuk dari pusat sampai Kabupaten/Kota bahkan nanti akan dibentuk Pengawas Pemilu Ad-hock yakni dari tingkat Panwas Kecamatan sampai Pengawas TPS, akan tetapi Pengawas sudah pasti tentunya terbatas maka memang dibutuhkan Partisipasi aktif dari masyarakat.
Alasan yang terakhir karena memang secara normatif dan secara aturan Partisipasi Masyarakat sangat dibutuhkan.
Munarsy mengatakan, Bawaslu Butur ingin membangun kesamaan persepsi dengan Ormas, OKP dan tokoh masyarakat serta toko pers.
“Kegiatan sosialisasi yang dirangkaikan dengan jalan sehat kali ini bermaksud untuk menambah pengetahuan terkait kepemiluan kepada masyarakat. Kita ingin kualitas pemilu serentak 2024 nanti jauh lebih baik dari proses pemilihan sebelum-sebelumnya,” bebernya.
Demokrasi saat ini, kata dia, harus berkembang sebagai peradaban masa kini. Sebab seluruh rangkaian kegiatan kepemiluan harus dijalankan sesuai prosedur, efekti dan maksimal.
“Karena untuk menyukseskan Pemilu serentak di 2024 mendatang. Kita membutuhkan kesiapan yang mapan, baik itu di internal pengawas pemilu maupun pengawasan partisipatif yang dilakukan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017, Negara ada kewenangan Pengawasan yang diberikan oleh Bawaslu dalam perkembangannya.
Dalam rangka menguatkan strategi pengawasan pemilu partisipatif, Badan Pengawas pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Buton Utara Butur, melibatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung kerja-kerja pengawasan pemilu serentak 2024.
Laporan: Ardian Saban
Discussion about this post