SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunilkasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Buton Utara (Butur) Muhammad Rajab Rusman, memberikan beberapa hal penting tentang bagaimana membangun produktivitas dalam mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masa pandemik Covid-19.
Rajab menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak di berbagai sektor. Tak hanya dirasakan pada sisi kesehatan dan sosial saja, tetapi juga berdampak secara ekonomi.
“Kinerja ekonomi menurun tajam. Konsumsi terganggu, investasi terhambat, eksport-impor terkontraksi, akibatnya pertumbuhan ekonomi menjadi melambat atau bahkan menurun tajam,” kata Rajab, dalam pemaparan meterinya melalui seminar daring atau online (Webinar) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sabtu (28/11/2020).
Di masa pandemi, kata Rajab, peralihan perilaku pada konsumen juga terjadi. Antaralain, gaya hidup baru stay at home dengan adanya kebijakan perusahaan-perusahaan dan dunia pendidikan untuk melakukan Work From Home (WFH), termasuk kebiasaan konsumen menghindari kontak fisik dan beralih ke media digital.
UMKM sendiri, kata Rajab, di masa pandemi ini juga mendapat tantangan tersendiri. Mulai dari menurunnya permintaan atau penjualan, produksi dan distribusi atau operasional menjadi terhambat, hingga sulitnya bahan baku dan permodalan.
Lalu bagaimana peningkatan produktivitas pada UMKM?
Dalam pemaparan materinya, Rajab yang juga merupakan salah satu pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Butur itu memandang perlunya dilakukan beberapa hal. Antaralain, perlu didukung oleh strategi pengembangan UMKM secara menyeluruh atau transformasi SDM, penguatan manajemen usaha, peningkatan kualitas barang dan perluasan akses pasar, serta peningkatan kapasitas SDM yang dibekali keterampilan mengenai teknologi digital.
“Manfaat teknologi digital dalam bisnis, antaralain, akses pasar yang luas (lokal dan global), 24 jam non stop, biaya murah, omset meningkat, pengembangan usaha, produk branding,” katanya.
Rajab lalu memberikan lima strategi pemasaran yang menurutnya efektif yang dapat meningkatkan UMKM. Kelima strategi dimaksud yakni, menciptakan produk yang unik dan kreatif, membuat tujuan iklan yang jelas atau bermanfaat, lakukan digital dan online marketing melalui Media sosial. Kemudian, membuat promo menarik seperti diskon, dan terakhir yang menjadi kuncinya adalah konsisten.
Webinar KPCPEN mengusung tema “Manfaat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM”. Denga menghadirkan dua narasumber.
Pemateri lain, Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Butur, Sijee, dalam pemaparan materinya menyampaikan program PEN merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap ekonomi. Selain penanganan krisis kesehatan pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM.
Tujuan dari program PEN tersebut guna melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19.
“Untuk UMKM, program PEN diharapkan dapat memperpanjang nafas UMKM dan meningkatkan kinerja UMKM yang berkontribusi pada perekonomian Indonesia,” kata Sijee. (Irs)
Discussion about this post