SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19 atau virus corona membutuhkan komunikasi yang efektif dan efisien. Tak hanya antar petugas dan pasien, komunikasi juga penting bagi sesama tenaga kesehatan.
Karena dianggap penting, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunilkasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Buton Utara (Butur) Muhammad Rajab Rusman, mengulasnya dalam seminar daring atau online (Webinar) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Sabtu (28/11/2020).
Rajab dalam pemaparan materinya mengatakan, ada beberapa jenis komunikasi dalam pelayanan kesehatan. Antara lain, penyajian informasi jam pelayanan, pelayanan yang tersedia dan cara mendapatkan pelayanan.
Komunikasi juga dapat berbentuk edukasi atau promosi, berupa pengetahuan tentang penyakit, obat dan gizi, serta edukasi terhadap pasien tentang apa yang harus dihindari. Termasuk bagaimana meningkatkan kualitas hidup pasca dirawat di rumah sakit.
Agar komunikasi dalam pelayanan kesehatan berjalan efektif, Rajab mengemukakan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Beberapa diantaranya yakni, harus tepat waktu, lengkap, akurat dan jelas, serta mudah dipahami oleh penerima pesan alias tidak ada kesalahan dan kesalah pahaman.
Dia menjelaskan, dalam pelayanan kesehatan utamanya di masa pandemi covid19, seorang pasien atau keluarga harus dapat menyampaikan informasi tentang keluhan kesehatannya kepada tenaga kesehatan. Begitu pula tenaga kesehatan, harus mampu memahami dan menafsirkan informasi secara memadai untuk merespon keluhan dengan tepat.
“Untuk mengurangi resiko keluhan berulang, tenaga kesehatan harus menyampaikan informasi yang memadai kepada pasien ataupun keluarga,” tambahnya.
Petugas kesehatan, lanjutnya, dalam berkomunikasi juga harus berhati-hati saat menangani kasus suspect maupun konfirmasi dan setiap pengunjung yang menemani, memberikan informasi tentang covid-19 yang benar serta membagikan pamflet informasi atau handout.
Kemudian, menjelaskan prosedur fasilitas kesehatan untuk penanganan covid-19 seperti isolasi, pembatasan pengunjung dan langkah selanjutnya serta memberikan informasi terkini kepada pengunjung dan keluarga.
“Ini sangat penting, sehingga masyarakat tidak terlalu ketakutan dalam menghadapi pandemik dan mau untuk menerima pelayanan kesehatan, bahkan tetap ke pelayanan kesehatan ketika ada keluhan gangguan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan” terangnya.
Untuk komunikasi sesama tim atau petugas kesehatan, masih kata Rajab, juga perlu dilakukan diskusi atau pertemuan secara teratur untuk meninjau rencana dan kemajuan perawatan pasien, melibatkan anggota tim yang bekerja dari jarak jauh melalui saluran telepon atau pesan singkat yang aman, serta mibatkan tim konsultan dalam komunikasi langsung dengan pasien atau keluarga pada saat-saat kritis.
“Paling penting juga masyarakat tetap diberikan semangat untuk bangkit dalam kehidupannya dengan tetap taat pada protokol kesehatan,” pungkas Rajab.
Webinar KPCPEN tersebut menghadirkan dua narasumber. Pemateri lain, dr. Alsyahrin Manggala Putra Sarif, dalam pemaparan materinya mengulas seputar pentingnya vaksin bagi orang dewasa.
Salah satunya, ia mengemukakan alasan mengapa orang dewasa perlu vaksinasi. Pertama, kata dia, karena belum pernah vaksinasi. Kedua, karena sudah lansia, dimana antibody sudah menurun akibat penuaan dan perlu vaksinasi ulang. Kemudian, menderita penyakit kronis seperti diabetes, sakit jantung.
Keempat, risiko terkait pekerjaan, misalnya tenaga kesehatan. Kemudian, terkait kehamilan, perilaku berisiko seperti perokok, dan alasan bepergian. Dan terakhir, orang dewasa perlu vaksinasi untuk melindungi orang disekitarnya, utamanya keluarga. (Irs).
Discussion about this post