SULTRA.KABARDAERAH.COM – Sama Foundation di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar dialog terbuka “Absennya Entitas Bajo di Kursi Parlemen”, di aula Hotel Wisata, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Minggu (18/7/2021).
Pada dialog itu, Ilmiati Daud berharap ada keterwakilan Bajo di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada kontestasi politik ke depan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Wakatobi itu menyerukan gerakan persatuan dengan membangun komunikasi lintas partai. Sekaligus menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam himpun kekeluargaan meski dalam perbedaan warna.
“Kita tidak berbicara partai Gerindra, partai PBB, Partai Golkar, PDIP. Komunikasi lintas partai, khusus di keluarga kita di “Sama”, harus sepakat, bahwa mesti ada keluarga Sama yang kita dorong untuk duduk di parlemen ke depan. Tidak boleh lagi tidak ada, dengan jumlah kita, jangan lagi kita dimanfaatkan orang,” katanya.
Wakil Bupati dua periode itu, mengulas sedikit kisah pahit yang dialami pada tahun 2019, dimana beberapa figur yang dirangkul dari entitas Bajo, guna mengikuti pemilihan calon legislatif (Pilcaleg) namun tidak ada yang lolos menduduki kursi parlemen.
“Saya merangkul beberapa sodara Sama pada tahun 2019 silam, tapi sayang tidak satupun dari keluarga Sama yang bisa duduk mewakili keluarga kita di Parlemen, itu kenyataan yang sangat pahit yang kita harus telan dan terima,” ucapnya.
Diungkapkannya, pengalaman pada tahun 2019 itu harus dijadikan pengalaman dan guru untuk persiapan bertarung pada tahun 2024.
“Yakinlah kalau kita berbicara komunitas Sama. Mari kita lakukan komunikasi lintas partai. Kalau kita terpecah-pecah lagi maka pengalaman di 2019 akan terulang lagi di tahun 2024. Kalau kita berjalan dengan ego kita atau dengan syahwat politik kita, yakin tidak ada lagi sama yang akan duduk di parlemen,” jelasnya.
Ilmiati Daud juga menyebutkan, jika entitas bajo kini kurang lebih mencapai 16 ribu jiwa. Dengan adanya persatuan dan komunikasi lintas partai, dapat mewujudkan nawaitu entitas bajo untuk duduk di kursi parlemen, dengan menyiapkan entitas bajo yang berkualitas, berkapasitas dan berpotensi.
“Kita ini keluarga besar, dengan 16 ribu masa tidak bisa. Jangan lagi kita menjual suara kita, jangan lagi kita menjual diri kita, jika. khirnya tidak ada yang bisa mewakili keluarga kita, siapa yang akan mengurus bila tidak ada keterwakilan kita disana,” tutupnya. (CW2)
Discussion about this post