SULTRA.KABARDAERAH.COM – Jika sebelumnya masyarakat Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih dibebankan biaya untuk setiap pengantaran pasien rujukan keluar daerah, hal itu tidak berlaku di era pemerintahan Haliana-Ilmiati Daud kini.
Pasalnya, pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi di bawah kepemimpinan duet pasangan berakronim HATI itu membebas biayakan penggunaan ambulans laut keliling.
Itu dilakukan guna merealisasikan satu persatu janji politik sekaligus mewujudkan program “Merdeka Sehat” dalam program 100 hari kerja, yang juga tertuang dalam visi misinya pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 silam.
Haliana menuturkan, dalam waktu dekat ini, ia bakal menyerahkan ambulans laut/speedboat untuk digunakan masyarakat. Juga akan ada perekrutan relawan yang akan memberikan informasi melalui melalui call center.
Bakal ada satu nomor telepon yang disiapkan untuk dihubungi masing-masing desa yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Rencananya, ambulans laut tersebut akan standby di pulau Tomia. Tapi untuk menggunakan itu, sifatnya hanya dalam kondisi darurat.
“Merdeka sehat itu intinya adalah tidak boleh ada masyarakat yang tidak terlayani. Kalau misalkan ada yang membutuhkan dalam hal rujukan ke Wangiwangi boleh pakai itu, kita kasih gratis,” katanya saat kunjungan kerja (Kunker) di salah satu Puskesmas Pulau Binongko, Sabtu (17/7/2021).
“Termasuk nanti kalau dari Wangiwangi ke Baubau, Wangiwangi-Lasalimu dan Malaoge kita kasih gratis. Dari Malaoge nya ke Baubau, nanti ada ambulans yang standby di mess kita di Baubau, itulah yang kemudian standby melakukan penjemputan, gratis juga,” Haliana menambahkan.
Dijelaskan pula bahwa mess Wakatobi di Kota Baubau juga akan diperbaiki. Supaya mess itu menjadi rumah singgah bagi masyarakat Wakatobi.
“Agar masyarakat kita tidak kebingungan lagi mau tinggal di rumah siapa kalau di Baubau sana, itu juga gratis,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Haliana juga menyampaikan jika saat ini Wakatobi masuk daftar zona oranye penyebaran covid-19.
“Alhamdulillah kalau di Binongko ini masih zona putih, saya berharap sekali supaya mari kita jaga. Bagaimana menjaganya, tugas kita tentunya memberi penyadaran kepada keluarga ketika kita kembali ke rumah. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan secara ketat, memakai masker, menghindari kerumunan, sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer. Ini saya sampaikan bukan hanya kepada tenaga kesehatan, tetapi kepada seluruh masyarakat, jangan lengah kemudian itu yang membuat kita jadi lemah,” harapnya.
Pada kunker tersebut, Pemerintah Daerah menyerahkan 10 Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, plus 3 dus vitamin, 5 dus masker, dan 6 botol desinfektan, masing-masing di tiga Puskesmas. (CW2)
Discussion about this post