SULTRA.KABARDAERAH.COM – Himpunan Pelajar Pemuda Mahasiswa Lombe (Hippmil) Kota Baubau mengencam praktik perdagangan dokumen kepada 26 orang penumpang KM Sinabung yang bertolak dari Kota Baubau menuju kota Sorong.
Ketua Hippmil Kota Baubau, Geri Prasetyo, mengatakan pihaknya menilai praktik tersebut merupakan sebuah kejahatan, dan diduga dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
“Saya memprediksi hal ini bukan pertama kalinya dan bukan calo saja yang terlibat dalam kasus ini,” kata Geri, Jumat (30/07/2021).
Geri berkata, banyak tahapan-tahapan dalam proses pemeriksaan terhadap penumpang. Dokumen penumpang juga telah melewati tahapan validasi KKP Pelabuhan Baubau.
“Bagaimana sampai dokumen palsu tersebut dapat lolos tahapan validasi?, dan juga meminta pihak penegak hukum untuk menindak tegas oknum yang terlibat,” tegasnya.
Dalam kasus ini, Geri juga memandang penanganan jangan hanya sampai di calo saja. Pihak-pihak terkait di pelabuhan pun harus diselidiki dan dimintai keterangan.
“Ingat, Covid-19 adalah wabah bukan ladang basah untuk cari keuntungan,” tandasnya.
Untuk diketahui, dari video yang beredar pada 27 Juli 2021, terlihat 26 penumpang tersebut sedang diamankan pihak terkait usai pemeriksaan dokumen Hasil Tes Genose C19 dan dokumen vaksinasi yang dinyatakan palsu oleh Petugas di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Sorong.
Papua Chanel menayangkan Kejadian penangkapan 26 orang penumpang KM Sinabung bertolak dari Kota Baubau menuju kota Sorong. Video yang beredar, para penumpang mengaku dokumen tersebut didapatkan dari seorang calo berinisial AR. (CW1)
Discussion about this post