SULTRA.KABARDAERAH.COM, BUTON UTARA – Tim pengendali Inflasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) memantau kestabilan harga sembilan bahan pokok (Sembako) selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1442 Hijiriah, Sabtu (17/4/2021).
Giat dipimpin langsung Wakil Bupati Butur Kompol (Purn) Ahali, bersama Pelaksana Jabatan (Pj) Sekretaris Daerah Butur Yuni Nurmalawati, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Butur.
Dalam operasi ini, tim menyasar beberapa titik, seperti pasar tradisional mina-minanga, Bulog, hingga kios di wilayah Kecamatan Kulisusu.
“Jadi kegiatan hari ini sudah program tetap, kemarin sudah dirapatkan dengan tim pengendali inflasi. Supaya kita pastikan di bulan puasa Ramadhan ini sampai lebaran Idul Fitri 1442 Hijiriah terpantau harga,” kata Ahali di sela-sela pemantauan harga.
Pematauan ini dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan stok barang dan harga sampai lebaran, sehingga tidak ada permainan harga.
“Intinya memantau harga di pasar, sehingga masyarakat belanja seperti biasa, jangan sampai ada spekulan (permainan harga), mendekati lebaran ini ada yang naikan harga makanya tugas kami hari ini memantau. Saya kira tadi cukup bagus sampai lebaran,” bebernya.
Pj Sekda Butur, Yuni Nurmalawati, lebih lanjut menjelaskan tugas dari pengendali inflasi daerah adalah memastikan kestabilan harga hingga lebaran idul Fitri.
Ini berdasarkan juga keputusan presiden, ada pengendali inflasi nasional, pengendali inflasi sampai ke tingkat daerah.
Tim pengendali inflasi daerah dibentuk berdasarkan SK Bupati nomor 31 tahun 2021. Tim ini terpadu bersama beberapa dinas terkait, di antaranya Dinas Perindag, Perikanan, Pertanian, Ketahanan pangan, Kominfo dan Bappeda Butur.
“Jadi dalam rangka Bulan Suci Ramadhan dan menghadapi lebaran kita harus memastikan bahwa semua stok dalam keadaan cukup, kemudian distribusi lancar dan harga relatif terjangkau. Dan stok aman. Belum ada pergerakan harga yang signifikan kenaikan,” pungkasnya.
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan tim pengendali inflasi daerah betul-betul melihat parameter apa yang mempengaruhi inflasi, sehingga Pemerintah Daerah mampu mengendalikan kenaikan harga.
“Misalnya terjadi kelangkaan beras Bulog bisa kerjasama, intinya kami pengendali Inflasi,” tutupnya.
Laporan: Ardian Saban
Discussion about this post