SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana, lakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Jumat, (30/7/2021).
“Saya memastikan pasien Covid -19 ada atau tidak, alhamdulillah tidak ada lagi. Mudah-mudahan sampai seterusnya tidak ada lagi pasien Covid-19,” ujarnya saat ditemui di lobi RSUD.
Selain memastikan pasien covid-19, sidak itu menanggapi keluhan masyarakat terhadap ketersediaan oksigen. Menurut Haliana, oksigen merupakan kebutuhan utama pasien Covid-19, Ispa, serangan jantung dan penyakit-penyakit tertentu.
“Kita juga sudah mendengarkan apa yang diperbaiki kemarin rusak lagi, malahan sekarang rusaknya lebih parah. Juga memastikan ke operatornya langsung bahwa seperti apa follow up terhadap tindak lanjut perbaikan kerusakan alat pengisian oksigen kemarin. Katanya ini sudah dipesankan, akan tetapi belum ada kepastian kapan bisa ada atau tidak. Karena kalau mau mengambil itu kemungkinan harus dipesankan di Itali,” ungkapnya.
Jalan keluar lainnya, kata dia, bahwa bisa diganti sekaligus dengan kompresor dan komponen yang rusak tetapi harganya juga luar biasa sekira Rp 447 jutaan.
“Tapi bagi kita ini juga harus ada kepastian, sehingga tadi saya sampaikan supaya tolong ditanyakan kembali ke pihak perusahaan kira-kira kalau kita ambil kompresor yang baru, itu bisa berapa lama sampai di Wakatobi, atau jangan berpatokan pada satu perusahaan, siapa tahu ada di perusahaan lain yang menyediakan alat yang sama, siapa tahu ada yang lebih cepat dan lebih murah,” katanya.
Kalau pun tidak ada, lanjut dia, maka harus mengambil langkah cepat demi kemanusiaan dan tugas pemerintah untuk memastikan kesehatan serta keselamatan masyarakat
“Ahamdulillah RSUD masih punya cadangan kas untuk kompresor itu. Di rumah sakit ini kita hanya punya 30 tabung, yang terkirim ke Kendari 20 tabung inshaallah besok sampai. Saya sampaikan ke Direktur, kalau kosong jangan disimpan-simpan nanti banyak baru kirim. Dua atau tiga tabung yang kosong langsung kirim, supaya kemudian sirkulasi itu tetap jalan,” ujarnya.
Agar tidak mengalami kekurangan tabung oksigen, lanjut Haliana, mesti ada langkah antisipasi supaya tidak mengalami kekosongan. Apalagi, hampir semua daerah di Sultra tinggal satu tempat pengisian, hanya di Kendari, itu pun antri dengan daerah lain.
“Jangan menunggu lama, hasil kunker saya ke Puskesmas-puskesmas sudah ada yang 2-3 bulan mengalami kekosongan tabung, tapi dibiarkan. Menunggu setiap kali ada pengisian di RSUD baru dikirim, sementara pasien di masing-masing daerah tidak menunggu oksigen baru sakit. Harapan kita mudah-mudahan tidak ada yang pakai, namun di pelayanan kesehatan ini kita harus siap selalu,” jelasnya. (CW2)
Discussion about this post