SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pandemi Covid-19 atau virus corona belum berakhir. Pemerintah, mulai dari pusat hingga daerah terus berupaya melawan virus, melalui penguatan pencegahan dengan penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes).
Di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), upaya mendorong penerapan disiplin prokes juga masih terus digalakkan, baik pemerintah daerah setempat maupun dari instansi vertikal.
Seperti dilakukan Polres Buton Utara. Dimana, sejak menjelang pelaksanaan Pilkada Butur, kegiatan tak hanya terfokus pada Razia berkaitan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat. Sosialisasi penerapan disiplin Prokes Covid-19 juga gencar dilakukan.
Kapolres Butur, AKBP Wasis Santoso S.I.K mengungkapkan, dalam pelaksanaan pilkada di tengah pandemi covid-19, kepatuhan menerapkan prokes merupakan hal sangat penting. Karenanya, sosialisasi kepada masyarakat agar mematuhinya juga intens dilakukan pihaknya.
“Sambil disosialisasikan dan meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan apalagi nanti menjelang pemungutan suara, harus mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Kapolres.
Begitu pula dengan Dandim 1429/Butur, Letkol Kav Khomaruddin. Di berbagai kesempatan, terus mengajak agar protokol kesehatan selalu dipatuhi.
Kata dia, bencana non alam akibat pandemi covid-19 saat ini, TNI dan rakyat harus bersama-sama melawan dan memutus rantai penyebaran virus tersebut.
Caranya, dengan selalu mematuhi protokol kesehatan. “Mari bersama-sama guna mendisiplinkan diri, untuk terus mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” tuturnya.
Seruan penerapan prokes covid-19 juga datang dari Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Utara, Burhanuddin. Di beberapa kesempatannya, dia juga selalu mengajak agar prokes covid-19 tetap dipatuhi.
Salah satu momentum yang menjadi perhatiannya baru-baru ini adalah pelaksanaan Pilkada Butur. Dia menekankan agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan aman, damai dan bebas dari penularan covid-19.
Karenanya, penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan, harus selalu dikedepankan.
“Tugas kita pertama, mengingatkan, kemudian menjaga agar protokol kesehatan tetap berjalan di TPS yang ada di Butur ini. Harapan saya, kita semua menjadi tulang punggung pelaksanaan kegiatan ini aman, damai dan sehat,” kata Burhanuddin.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Butur, dr. Muhammad Ali Badar, terus mengimbau agar protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan selalu dipatuhi.
Jika ada keluhan seperti batuk, demam, sesak, dan gangguan penciuman agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
“Semua kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mengingatkan keluarga ataupun tetangga agar menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.
Pemkab Butur dalam mendukung penerapan prokes covid, juga belum mengagendakan acara menyambut tahun baru 2021. Perayaan berupa hiburan ataupun kegiatan bernuansa religi, sejauh ini belum direncanakan.
Kepala Bagian Protokol, Kerja Sama dan Komunikasi Pimpinan Setda Butur, Asrif Atmin, menuturkan perayaan pada malam pergantian tahun kali ini kemungkinan tidak akan dilaksanakan. Hal ini mengingat pandemi covid-19 belum berakhir.
Kegiatan yang bisa menyebabkan berkumpulnya orang banyak, tidak dilaksanakan pada pergantian tahun, sebagai upaya dalam mencegah terjadinya penularan covid-19.
“Kemungkinan tidak ada (perayaan). Belum ada informasi. Rapat juga ini belum,” kata Asrif Atmin saat dihubungi Senin (28/12/2020).
Bupati Butur, Abu Hasan, juga telah menyatakan pihaknya masih tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Sehingga, perayaan menyambut tahun baru 2021 belum direncanakan.
“Kita melakukan sepenuhnya protokol kesehatan Covid-19, makanya kita belum ada rencana untuk merayakan tahun baru dengan mengumpulkan massa,” ujarnya, Selasa (22/12/2020).
Kepada warganya, Abu Hasan juga mengimbau agar menghindari kerumunan atau mengadakan kegiatan yang dapat mengumpulkan banyak orang selama libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah tempat wisata. Hal itu disampaikannya untuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran covid-19. (*)
Discussion about this post