SULTRA.KABARDAERAH.COM, LASUSUA – Belasan perahu nelayan di Desa Lametuna, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) rusak diterpa ombak pada Jumat (3/12/2021) malam sekitar pukul 23.30 Wita.
Salah seorang nelayan, Supardi, mengaku sejak puluhan tahun dia berprofesi sebagai nelayan baru kali ini ia melihat perahunya hancur di hantam ombak.
Menurutnya, kejadian ini akibat dari dampak pembangunan Bandar Udara (Bandara). Karena sebelum adanya pembangunan bandara, semua perahu nelayan masuk ke dalam muara.
“Waktu belum ada pembangunan bandara, perahu kami aman, karena perahu kami diteruskan masuk ke dalam muara,” ungkapnya.
Seiring berjalannya proyek pembangunan bandara yang dikerjakan PT. Monodon Pilar Nusantara, lanjutnya, muara sungai Desa Lametuna beberapa pekan lalu sempat ditutup oleh pihak perusahaan. Penutupan muara sungai dinilai dilakukan sepihak oleh pihak perusahaan tanpa berkoordinasi dengan para nelayan.
“Waktu itu kami sempat blokir jalan keluar masuknya mobil yang menimbun di lokasi bandara, dengan harapan muara sungai dibuka kembali, kemudian kami dibuatkan tambat perahu,” katanya.
Saat itu lanjutnya, permintaan nelayan untuk dibuatkan tambat labuh berhasil dimediasi melalui pemerintah Desa dan pemerintah Kecamatan untuk segera dibuatkan tambat labuh. Namum hasilnya ternyata tidak sesuai harapan.
“Karena pihak perusahaan hanya membuatkan kami tambat labuh seadanya dengan alasan minimnya anggaran. Memang hanya dikerja seadanya saja, seperti yang kita lihat ini lebih tinggi gelombang ombak ketimbang timbunanya,” terangnya.
Pihaknya berharap, nelayan di wilayah tersebut mendapat perhatian dari pemerintah daerah, karena mata pencaharian mereka hanyalah melaut.
Akibat dari kejadian ini, nelayan di wilayah tersebut mengalami kerugian yang di taksir hingga puluhan juta rupiah. Berikut daftar nama nelayan serta kerugiannya.
1.Kalamuddin, 1 unit perahu rusak berat, serta pukat 8 pis.
2. Supardi, 1 unit perahu hancur total
3. Jasmin, 1 unit perahu rusak ringan, serta 1 unit mesin rusak berat.
4. Fery, 1 unit perahu rusak ringan serta 1 unit mesin rusak berat
5. Sukir, 1 unit perahu rusak ringan serta 1 unit mesin rusak berat
6. Sandi, 1 unit perahu rusak berat serta 1 unit mesin rusak berat dan 1 pis pukat
7. Asmadi, 1 unit perahu rusak ringan serta 1 mnit mesin
8. Halis 1 unit perahu rusak ringan serta 1 unit mesin rusak berat
9. Ansar 1 unit perahu rusak ringan
10. Sukira 1 unit perahu rusak ringan.
11. Jus’an 1 unit perahu rusak ringan serta 1 unit mesin rusak berat.
Laporan: Mursin
Discussion about this post