SULTRA.KABARDAERAH.COM,- Pengurus Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) resmi terbentuk di Universitas Halu Oleo (UHO) Sulawesi Tenggara (Sultra). Pembentukannya berdasarkan musyawarah yang digelar secara virtual, Kamis (24/9/2020).
Musyawarah tersebut, diikuti oleh dosen PPKn, dan hasilnya menunjuk Misran Safar sebagai Ketua AP3KnI wilayah Sultra.
Misran Safar mengatakan, AP3KnI dibentuk oleh para dosen, guru dan pemerhati PPKn yang memiliki komitmen akademik dan profesional yang kuat. Organisasi ini sebagai wadah pengabdian, dalam upaya turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta pemberdayaan masyarakat.
“AP3KnI dibentuk sebagai organisasi profesi yang sehat, kredibel, profesional dan dapat dipercaya dalam pengembangan Pendidikan Kewargamegaraan (PKn) di Indonesia,” ujarnya.
Setelah terbentuk, Misran akan mulai menyusun komposisi pengurus yang selanjutnya akan dilantik oleh Ketua Umum AP3KnI. Selain itu, pihaknya juga akan segera melakukan kunjungan kepada pimpinan daerah, dalam rangka membangun kemitraan.
“Kita akan seminar 30 September 2020, tapi sebelumnya akan dilakukan pelantikan pengurus AP3KnI Sultra. Anggota AP3KnI nantinya adalah dosen, guru PKn semua jenjang, penggiat PKn maupun alumni Jurusan PPKn,” ungkapnya.
Dijelaskan, AP3KnI hadir dengan memiliki lima misi. Pertama, melaksanakan kajian Pendidikan Kewarganegaraan, baik dalam dimensi kajian akademik, kulikuler maupun dimensi sosio kultural.
Kedua, membangun kemitraan atau kerja sama kelembagaan dengan perguruan tinggi, lembaga pendidikan maupun dengan instansi pemerintah dalam rangka pengembangan pendidikan kewarganegaraan.
Ketiga, melaksanakan kajian pendidikan kewarganegaraan baik sebagai pendidikan politik, hukum, kemasyarakatan maupun pendidikan kesadaran berkonstitusi.
Keempat, membangun dialog kreatif diantara komunitas akademik Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan.
Dan terakhir, berkontribusi dalam mengimpelementasikan program-program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa dan meningkatkan kualitas kehidupan berdemokrasi.
Dari lima misi tersebut, kemudian dirumuskan empat bidang garapan yang menjadi fokus ke depan, dalam upaya pengembangan pendidikan kewarganegaraan.
Keempat bidang dimaksud yakni, pelatihan pengembangan model pendidikan PKn, pelatihan tentang pengembangan PKn sebagai pendidikan politik. Kemudian, resolusi konflik dan kajian lainnya yang relefan.
Ketiga, memberikan sosialisasi kebijakan pemerintah menyangkut implementasi PKn di sekolah maupun kurikukum, dan terakhir melakukan kajian pengembangan PKn sebagai disiplin ilmu yang terintegrasi.
Melalui AP3KnI, ke depan pihaknya juga akan melakukan pendampingan terhadap guru-guru PKn yang memiliki masalah dalam melaksanakan tugasnya. “Kita memiliki bidang hukum dan HAM, sehingga kita akan melakukan pendampingan hukum terhadap guru PKn di Sultra,” tandasnya.
Sekretaris AP3KnI, Muhamad Saleh, dalam acara yang sama menjelaskan AP3KnI hadir sebagai organisasi profesi yang mendidik, mencerdaskan dan memperkuat nilai, semangat, jiwa, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air Indonesia.
Ke depan, kata dia, organisasi tersebut akan terus menyumbangkan pemikiran akademik, guna mendukung atau memfasilitasi pemerintah maupun satuan pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kerja sama dengan institusi pemerintah.
“Contohnya kemarin dibuat kegiatan di MK yaitu kegiatan pelatihan pemahaman hak konstitusional warga negara,” pungkasnya. (Adm)
Discussion about this post