SULTRA.KABARDAERAH.COM-Sebagai upaya mendorong program pemerintah dalam membudayakan korporasi skala mikro, kecil dan menengah, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Kolaka Utara jalin kerjasama bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI),Kamis (10/08/2024).
Kerjasama tersebut bertujuan untuk memperluas area pemasaran ekspor komoditi kakao dan pendapatan berkelanjutan dengan harapan dapat menciptakan peningkatan kesejahteraan serta pendapatan rumah tangga petani, dan UMKM.
Asisten I Sekda Kolaka Utara, Muchlis Bahtiar Mengatakan, kerja sama dalam bentuk pendampingan Desa devisa klaster kakao oleh LPEI atau Indonesia Eximbank dengan Disbunnak Kolaka Utara, ke depannya akan membawa dampak positif bagi pengembangan sektor pertanian/perkebunan khususnya komoditi kakao dan pengelolaan mejor projects cacao center.
“Lembaga ini tidak hanya memberikan pendampingan teknis, tapi juga pendampingan modal sampai kepada pencarian pangsa pasar yang cocok dengan kualitas produksi yang dihasilkan pabrik kakao center Kolaka Utara,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Ismail Mustafa Mengatakan bahwa kerja sama kedua lembaga ini berlangsung selama tiga tahun ke depan dengan keseluruhan biaya ditanggung oleh pihak Indonesia Eximbank, mulai dari pendampingan proses kelembagaan, pengolahan, pengurusan dokumen ekspor, sampai pada pendamping pembiayaan dan pemasaran.
“Pendampingan LPEI sangat membantu Pemkab Kolaka Utara khususnya penyediaan SDM pengolahan, kelembagaan, dan pembiayaan.” kata Ismail.
Lebih lanjut, dengan kehadiran LPEI pihaknya sangat bersyukur, dari 60 korporasi petani dan nelayan (KPN) percontohan, Kabupaten Kolaka Utara turut mendapat rekomendasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendapat pendampingan.
“Satu kesyukuran bagi kita mereka hadir untuk meringankan beban keuangan yang selama ini menjadi kendala utama kita,” ujar Ismail.
Sementara itu, Kepala Devisi Jasa Konsultasi LPEI (Indonesia Eximbank), R. Gerald S. Grisanto Mengungkapkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan telah erekomendasikan 60 KPN percontohan untuk mendapatkan fasilitas non-finansial dari LPEl.
“Salah satunya adalah PT Kakao Kolut Madani yang merupakan binaan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara,” kata dia.
Indikator itu antara lain keunikan produk, spesifikasi dan kualitas produk, proses produksi, potensi pasar dan positioning, kapabilitas finansial, potensi desa, manajemen bisnis, dan indikator infrastruktur.
“Hasil dari skoring ini, Klaster Kakao di Kabupaten Kolaka Utara memiliki klasifikasi desa devisa quick wins, sehingga klaster ini eligible (memenuhi syarat) untuk memperoleh pendampingan desa devisa LPEI dengan pemenuhan gap dilakukan selama setahun,”jelasnya.
Sebagai tambahan, launching kerjasama LPEI (Indonesia Eximbank) dan Pemerintah Kabupaten Kolaka berlangsung di aula major projects kakao center, Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara.
Kontributor: Mursin
Editor: Suadi
Discussion about this post