SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana secara resmi membuka ekspedisi sahabat Bahari #2 yang diselenggarakan oleh Generasi Pesona Indonesia (GenPi) dan Indonesia Dedication and Empowerment (IDE) di Mola raya, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel). Acara itu rencananya akan dihelat hingga 22 Agustus 2021.
Sejumlah kegiatan ekspedisi sahabat bahari #2 selama di Wakatobi yakni pemberdayaan masyarakat edisi spesial hari kemerdekaan Indonesia, pelatihan dan sharing session bersama Duta Wisata Wakatobi tahun 2019, pengabdian masyarakat dengan sistem people centered development di bidang pendidikan, lingkungan, ekonomi dan
pariwisata, dan kesehatan, serta follow-up program kerja dengan local hero dan GenPi Wakatobi juga explore Wakatobi
Ketua Genpi Wakatobi, Sarfil, mengatakan
sebelumnya IDE Indonesia melakukan survey di desa Liya, desa Mola dan desa Sombu. Ketiga desa itu adalah desa wisata yang ada di pulau Wangiwangi.
“Peserta yang hadir sekira 78 orang berasal dari 20 Universitas yang ada di Indonesia dan telah melewati tiga kali Swab antigen,” katanya.
Di tempat yang sama, Presiden IDE Indonesia Dewi Ratna Sari menjelaskan ekspedisi sahabat bahari #2 ini menyasar dua desa, yakni Desa Mola Nelayan Bhakti dan Mola selatan.
Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat lintas disiplin ilmu, yang memberi kesempatan bagi pemuda-pemudi untuk mengabdi pada negeri dan melihat langsung keindahaan bawah laut Wakatobi.
Sementara itu, Bupati Wakatobi Haliana mengatakan, kehadiran ekspedisi sahabat bahari di kabupaten Wakatobi ditengah pandemi Covid-19 yang belum redah, merupakan suatu tantangan sekaligus inspirasi khususnya bagi generasi muda wakatobi, untuk terus bergerak maju menuju perubahan menyongsong masa depan yang lebih baik.
Kehadiran pemuda-pemudi yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia, kata dia, bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 76, tentu memiliki makna yang sangat strategis. Saatnya kaum milenial bangkit menjadi motor penggerak pembangunan.
“Saya berharap kiranya semua agenda yang meliputi 4 aspek pengabdian yaitu bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang lingkungan dan bidang ekonomi pariwisata dapat berjalan lancar sesuai harapan dan target. Kita menaruh keyakinan bahwa kesemuanya itu sangat bermanfaat tidak saja bagi warga Mola Raya sebagai lokasi utama kegiatan, tetapi dalam konteks pembangunan Wakatobi yang lebih luas,” tuturnya.
Dijelaskan, tidak salah bila Wakatobi kemudian disebut sebagai destinasi dengan tempat penyelaman yang tidak terbatas (Unlimited Diving Site) dan sebagai surga bawah laut (Underwater Nirvana) yang telah menjadi kebanggan dunia.
Bukan cuma itu, lanjut dia, Wakatobi juga memiliki potensi wisata budaya yang tidak kalah unik dan tidak kalah banyak ragamnya. Peninggalan sejarah berupa situs benteng dan artefak, aneka jenis tarian tradisional, prosesi adat, permainan rakyat, cerita rakyat, kuliner, kerajinan lokal dan lain-lain telah melengkapi khasanah daya tarik wisata Wakatobi sebagai satu destinasi wisata utama di Indonesia saat ini.
“Saya berharap bahwa kehadiran adik-adik semua di Wakatobi saat ini di samping melaksanakan misi pengabdian sosial yang telah teragenda kiranya juga dapat menyempatkan waktu untuk berkunjung dan mengeksplore destinasi wisata Wakatobi,” ucapnya.
“Saya percaya event ini juga sekaligus berpeluang untuk promosi wisata Wakatobi, karena semua peserta ekspedisi sahabat bahari semuanya adalah generasi millenial yang hobi travelling dan sangat familiar dengan teknologi digital. Semoga dalam satu minggu ke depan cerita tentang kebaikan wakatobi akan viral di nusantara melalui gadget adik-adik sekalian,” Haliana menambahkan. (CW2)
Discussion about this post