SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya mencari solusi terkait anjloknya harga kopra hitam yang kerap dikeluhkan para petani kelapa. Salah satunya menjalin kemitraan dengan PT. Inacom untuk pengembangan sekaligus pemasaran kopra putih.
Langkah tersebut, mendapat dukungan dari sejumlah kalangan, tidak terkecuali Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Butur, Sirwan.
Sirwan menjelaskan, Butur adalah salah satu daerah penghasil komoditas kelapa di Sultra yang cukup besar. Luas tanamnya mencapai kurang lebih 6.000 hektare (ha) yang tersebar di enam kecamatan.
Selama ini, kata dia, para petani masih memilih menjual kelapanya dalam bentuk biji. Namun tidak sedikit pula yang mengolahnya menjadi kopra hitam, kendati prosesnya cukup panjang dan butuh waktu yang lama.
Merosot dan stabilitas harga kopra hitam yang tidak menentu belakangan ini, sempat membuat para petani kelapa patah semangat. “Terbukti dari banyaknya biji kelapa petani yang membusuk begitu saja,” tambahnya.
Hadirnya Inacom, masih kata Sirwan, tentunya menjadi angin segar bagi para petani kelapa di daerah setempat.
Salah satu startup mitra Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmingrasi (Kemendesa PDTT) RI itu, dipandang bisa membangkitkan kembali semangat para petani kelapa menggarap lahannya.
“Keberhasilan Pemda Butur dalam mengantisipasi masalah petani kopra merupakan prestasi yang perlu diapresiasi,” ungkapnya, Jumat (6/3/2020).
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Kemendesa PDTT bersama PT. INACOM, mengadakan sosialisasi pengembangan dan pemasaran kopra putih di Aula Bappeda Butur, Jumat (14/2/2020).
Kegiatan itu, merupakan tindak lanjut pertemuan antara Pemkab Butur dengan Kemendes PDTT, awal Januari 2020 lalu.
(Irsan R).
Discussion about this post