SULTRA.KABARDAERAH.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) melaunching Gerakan Bersama Desa Tangguh (Gema Destana), di lapangan Aspirasi Halaman Kantor Bupati daerah setempat, Kamis (26/8/2021).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Kolut, Nur Rahman Umar, didampingi Ketua Pengadilan Agama Lasusua, Kepala Kejaksaan Negeri Kolut, Kapolres Kolut dan Dandim yang diwakili oleh Koramil 1412-03 Lasusua.
Nur Rahman Umar mengatakan, dalam gelar peralatan dan simulasi masa pandemik covid 19 tahun 2021 yang merupakan rangkaian kegiatan itu sebagai upaya membangun sinergitas dan solidaritas sosial menuju Kolaka Utara yang Madani.
“Saya selaku pribadi dan sebagai Bupati Kolaka Utara menyampaikan apresiasi dan terima kasih saya ucapkan kepada segenap peserta kegiatan yang telah meluangkan waktunya sehingga dapat hadir bersama-sama dalam mengikuti kegiatan ini. Karena saya tahu kegiatan adalah kegiatan kemanusiaan sehingga kami minta kepada semua peserta agar betul-betul dapat dipahami dan dimengerti.
Hal terpenting dalam progran ini menurutnya adalah bagaimana cara mengamalkan dan mengimplementasikan apa yang diketahui dan dipahami dalam pelatihan ini. Karena ini adalah gerakan sosial, tentu sangat dibutuhkan masyarakat.
Nur Rahman menjelaskan, sesuai kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana, penyelenggaraan penanggulangan Bencana adalah rangkaian dari pencegahan dan kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana dengan pengurangan resiko bencana atau mitigasi serta jaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terdampak bencana secara adil.
“Kita ketahui bersama bahwa wilayah kabupaten Kolaka Utara sangat rawan terhadap bencana, antara lain bencana hidrometeorologi yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim yang ekstrim,” ujarnya.
Ia menambahkan, sekarang musim penghujan yang tentunya perlu ada upaya penanggulangan dan antisipasi gelombang tinggi, juga berpotensi mengakibatkan bencana banjir. Hal ini tentu menjadi perhatian bersama.
Mencermati perkembangan cuaca melalui informasi BMKG, lanjutnya merupakan salah satu upaya dan kesiapsiagaan bencana. Selain itu, yang dilakukan juga mengenal adanya bencana geologi seperti gempa bumi, bencana alam seperti bencana pandemik covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia tidak terkecuali Kabupaten Kolaka Utara,
“Oleh karena itu upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan harus terus menerus kita lakukan,” tegasnya.
Pihaknya juga berpesan perlunya usaha berlatih melalui latihan dan simulasi serta evakuasi mandiri dan berharap masyarakat semakin tangguh, tanggap, dan tangkas menghadapi bencana. Sosialisasi kepada tentang pentingnya kewaspadaan bencana, lanjut Nur Rahman, bukan semata hanya tugas pemerintah ataupun institusi tertentu saja.
“Ini semua tugas dan tanggung jawab bersama dan ini merupakan gerakan sosial,” tandasnya.
Tak kalah pentingnya bahwa penanganan bencana untuk kegiatan mitigasi fisik struktural dan non fisik harus sistem peringatan dini kesiapsiagaan untuk tanggap darurat dan segala upaya pengurangan resiko melalui intervensi pembangunan dan program pemulihan baik yang bersifat struktural fisik maupun non struktural harus dikoordinasikan dan terintegrasi dengan baik, sehingga berbagai macam masalah yang diakibatkan oleh bencana bisa tertangani dengan cepat dan tepat.
“Saya berharap nantinya peserta gerakan ini setelah kembali ke tempatnya masing-masing dapat menjadi motivator dan fasilitator tentang pengetahuan yang telah saudara dapatkan melalui kegiatan ini,” harapnya.
Berikut daftar desa yang mengikuti launching gerakan bersama desa tangguh bencana:
1.Desa Landolia Kecamatan Ranteangin
2. Desa Lambai Kecamatan Lambai
3.Desa Batu Ganda Kecamatan Lasusua
4.Desa Pitulua Kecamatan Lasusua
5.Desa Simbula Kecamatan Katoi
6.Desa Tahibua Kecamatan Tiwu
7.Desa Kalu Kaluku Kecamatan Kodeoha
8.Desa Sipakainge Kecamatan Pakue
9.Desa Sapoiha Kecamatan Watunohu
Laporan: Mursin
Discussion about this post