SULTRA.KABARDAERAH.COM
LASUSUA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sangat optimis dengan program kerja Penjabat (Pj) Bupati Kolut Parinringi untuk menghadirkan industri smelter akan terlaksana.
Muhammad Syair, Ketua Fraksi PKB mengatakan pihaknya mendukung penuh dengan adanya program Pj Bupati Kolut untuk menghadirkan industri smelter di daerah setempat.
PKB, kata dia, juga siap mendukung dan menyukseskan pembangunan industri nikel bersama Pj Bupati.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Syair, usai melakukan kunjungan kerja (kunker) di perusahaan Smelter PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengelola kawasan industri berbasis nikel di Kabupaten Morowali.
Menurut Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kolut ini, pihaknya patut bersyukur diberikan Pj Bupati yang saat ini berpengalaman dalam mendatangkan investor untuk membangun pabrik pengolahan nikel.
“Sangat visioner, berpengalaman dengan jabatan sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi yang menjadi leading sektor dalam hal perizinan, ini yang membuat Fraksi PKB sangat optimis pembagunan smelter akan terealisasi,” ujarnya, Rabu (08/02/2023).
Syarir mengungkapkan selama berkunjung di PT IMIP bersama Dinas PTSP Kabupaten Kolut, Pemda Morowali, PTSP Morowali banyak pengalaman dan ilmu yang diperoleh. Bagaimana kehadiran industri smelter sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Kami langsung masuk di dalam pabrik, beraudiensi dengan Pemda, dalam setahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Morowali mencapai lebih dari Rp500 miliar,”katanya”.
Sedangkan untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp2 triliun dan untuk APBD perubahan akan mencapai di atas Rp2 triliun.
“PT IMIP memiliki karyawan mencapai 70.000 orang yang 96 persen berasal dari sulawesi, sisanya 4 persen berasal dari luar sulawesi. Untuk tenaga kerja asing (TKA) 9000 orang,” tutur Syair.
Luas kawasan industri PT IMIP mencapai 200 hektare, sedangkan kawasan pertambangan mencapai 40 ribu hektar.
Nilai investasi dari tahun 2013 Rp60 triliun, dalam kurun waktu 9 tahun mencapai Rp200 triliun.
“Kami sangat berharap agar pemerintah daerah, terutama Pj Bupati Parinringi, untuk tancap gas agar pabrik smelter segera berdiri di Kolaka Utara,”tegasnya”.
Ia menambahkan dengan potensi sumber daya alam (SDA) berupa tanah Ore yang melimpah sebagai bahan utama pabrik smelter, dirinya sangat berharap agar semua pihak mendukung dan menyukseskan program pembangunan smelter.
“Kami melihat kehadiran industri nikel atau pabrik smelter, 95 persen berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat yang baik,” tutupnya.
Laporan: Mursin
Discussion about this post