SULTRA.KABARDAERAH.COM, BUTON UTARA – Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 720 juta untuk biaya pencegahan dan penanganan virus corona (covid-19).
Dana tersebut, Rp. 400 juta diporsikan untuk belanja peralatan kesehatan, diantaranya alat pelindung diri (APD), perlatan semprot disinfektan. Sisanya, buat kebutuhan lain seperti operasional petugas di lapangan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Butur, Yurif Halir, menuturkan duit tersebut ditarik dari dana tak terduga (DTT). Tahun anggaran 2020, Pemda Butur menyiapkan DTT untuk mengantisipasi terjadi bencana sebesar 1,5 miliar.
Kerena DTT masih cukup, Butur belum melakukan pergrseran APBD untuk covid-19. Yurif berharap, anggaran Rp. 720 juta tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik, dalam memutus mata rantai persebaran virus corona di wilayah Butur.
“Kita bersyukur pemda menyiapkan DTT, sehingga kita masih bisa atasi tanpa merubah APBD,” ungkapnya saat dijumpai di Sekretariat Daerah Butur, Kamis (26/3/2020).
Yurif lebih lanjut menuturkan, anggaran yang dikucurkan itu sebetulnya sudah cukup, kalau pencegahan berjalan maksimal dan menyeluruh. Tetapi, biaya bisa saja membengkak dan terjadi pergeseran APBD, apabila upaya pencegahan wabah ini tidak diseriusi.
Selaku ketua pelaksana gugus tugas percepatan penanganan covid-19 di Butur, Yurif mengajak semua elemen untuk bahu membahu mencegah masuknya covid-19. Himbauan serta petunjuk pencegahan yang gencar disosialisasikan pemerintah, sedapat mungkin dipatuhi dan dilaksanakan.
Bagi warga yang baru saja pulang dari luar, utamanya daerah terapar virus corona, Yurif juga meminta agar berkenan mengisolasi diri.
Tim satgas covid-19 Butur, sejauh ini sudah bergerak melakukan pencegahan, mulai dari penyemprotan disinfektan ke beberapa titik strategis hingga skrining terhadap warga yang pulang dari luar daerah.
Untuk pemeriksaan di setiap pintu masuk Butur, hingga kini belum berjalan. Hal itu disebabkan peralatan yang sudah dipesan tim satgas belum tiba.
Logistik yang sudah masuk saat ini, baru alat pendukung penyemprotan disinfektan. Beberapa diantaranya yakni tanki sprayer, handsoom pendek dan masker N95.
“Setelah alat kita tiba, kita akan periksa. Tanpa pandang bulu, siapa pun,” tandas Bupati Butur, Abu Hasan, diwawancarai terpisah.
(Irsan R)
Discussion about this post