SULTRA.KABARDAERAH.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara (Butur) mengimbau seluruh Puskesmas di daerah setempat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegyipty bersama masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang rentan terjadi saat musim penghujan.
Pemberantasan sarang nyamuk penyebab DBD ini, dilakukan melalui gerakan 3M yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat bersarang nyamuk.
“Semua Puskesmas kami sudah sampaikan untuk 3M ini, pemberantasan sarang nyamuk,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Butur, Muhamad Darlan, Senin (24/2/2020).
Muhamad Darlan menjelaskan, proses pengembangbiakan Aedes Aegyipty berbeda dengan yamuk pada umumnya. Dia hanya akan berkembang biak pada genangan air yang bersih, seperti bak mandi, sisa potongan bambu, dan wadah lainnya yang tidak kotor.
Satu ekor nyamuk, bisa menghasilkan 200 hingga 300 telur. Hanya kurang lebih delapan hari, telur tersebut sudah bisa menetas menjadi nyamuk.
Agar penetasan ini tidak terjadi, pihaknya menyarankan agar tempat penampungan air dibersihkan, paling lambat sekali seminggu. Kemudian, sisa potongan bambu ditutup dengan tanah atau pasir, lalu barang bekas yang berpotensi menjadi tempat bersarang nyamuk segera dikubur.
Darlan lebih lanjut menjelaskan, apabila jentik sudah menjadi nyamuk, daya terbangnya bisa menjangkau sekitar 100 meter. Gigitannya, dilakukan pada siang hari. Pagi sekitar pukul 08 sampai 11:00, kemudian sore sekitar pukul 15:00 sampai 17:00 waktu daerah setempat.
Penyakit DBD, lanjutnya bisa dialami siapa saja. Namun sangat rentan menyerang anak-anak. Ciri-ciri umumnya antaralain demam tanpa disertai batuk dan flu, nyeri dan kulit kemerahan.
Penanganan awal DBD ini, bisa dilakukan dengan banyak minum air putih. Kemudian secepatnya dilakukan pemeriksaan ke Puskesmas atau Rumah Sakit (RS).
“Kami anjurkan masyarakat, kalau anaknya demam atau dicurigai ada gejala DBD, segera dibawa di Puskesmas atau Rumah Sakit, supaya ditangani tenaga kesehatan,” tuturnya.
Tahun ini, Dinkes Butur belum menerima laporan terkait pasien positif DBD. Untuk itu pihaknya berharap, langkah pencegahan melalui 3M terus dilakukan, sembari menunggu Abate dari provinsi untuk disebar ke masyarakat.
“Menunggu Abate dari provinsi, untuk disebar. Supaya nyamuk, walaupun sempat bertelur tidak jadi menetas. Tapi yang paling bagus dibersihkan setiap minggu,” tambahnya.
(Irsan R).
Discussion about this post