SULTRA, KABARDAERAH.COM – Areson (35), korban yang terseret arus sungai di Desa Mambo, Kecamatan Poleang Timur, Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil ditemukan, Minggu (9/5/2021) sekitar pukul 08.15 Wita.
Sayangnya, ia harus meregang nyawa setelah tertimbun lumpur berpasir selama dua hari pencarian. Proses pencarian tak henti oleh Pemerintah desa dan warga melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI/Polri dan BPBD Bombana. Upaya itu digencar dengan menyisir pinggiran kali Mambo hingga ke laut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bombana, Yunus, mengatakan korban ditemukan di perbatasan Desa Mambo dan kelurahan Bambaea.
Dalam pencarian itu pihaknya membagi dua tim. Satu tim melacak areal laut dan tim lainnya menyisir seluruh pinggiran sungai.
” Kami menemukan korban tertimbun lumpur di radius 1 kilometer dari wilayah perkampungan. Mayatnya perlahan muncul pelan-pelan setelah air mengikis iumpur itu. Meski kondisi tubuhnya masih utuh, namun ia meninggal dunia,” kata Yunus melalui Via telpon, Munggu (8/5/2021).
Setelah mayat korban ditemukan, lanjut Yunus, pihaknya membawanya ke pihak keluarga di Desa Mambo untuk dimakamkan. Areson disambut haru pihak keluarga. Karena itu ia mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Poleang, khususnya desa yang berdampak banjir agar terus waspada.
” Intinya, kami harapkan masyarakat di desa Mambo dan sekitarnya agar tetap waspada. Kalau perlu barang-barang berharga diamankan. Kemudian, warga kami ingatkan agar tidak membuang sampah di sembarang tempat agar tidak menyumbat saluran drainase.
Sebelumnya, peristiwa naas ini terjadi Jumat (7/5/2021) sekitar pukul 17:50 Wita. Kepala Desa Mambo Haruddin menjelaskan kronologi peristiwa itu yang bermula saat wilayah itu diguyur hujan deras selama beberapa jam.
Tingginya curah hujan membuat kali Mambo perlahan meluap dan mengakibatkan banjir hingga masuk ke pemukiman warga. Namun, sebelum kali meluap, Haruddin melihat sekelompok warga yang berjumlah lima orang hendak menyeberang di kali tersebut.
” Saya lihat sendiri ada 5 orang warga yang menyeberang di kali ini. Tiga orang diantara mereka terlebih dahulu menyebrang dan selamat hingga ke hilir” jelasnya.
Meski arus sungai semakin deras lanjut Haruddin, dua orang lainnya tetap memaksakan diri untuk menyeberang karena alasan mengejar waktu berbuka puasa. Akibatnya, satu diantara mereka selamat dan Areson harus menjadi korban setelah terjebak ditengah sungai. Lalu, 4 orang tersebut berupaya membantu kawannya yang terbawa arus.
” Saat korban terseret, kami sempat mendengar korban minta tolong saat terbentur di bronjong, tapi karena derasnya banjir itu, akhirnya korban terus terbawa arus sampai di perbatasan,” ungkapnya.
Laporan: Muh Jamil
Discussion about this post