SULTRA.KABARDAERAH.COM – Si Tete (62) warga Desa Mola Selatan Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) membutuhkan uluran tangan untuk biaya pemeriksaan dan pengobatan.
Menurut informasi warga, pria yang hidup sebatang kara itu menderita anemia dan susah buang air kecil. Ia harus menjalani perawatan sendiri di rumah karena tidak punya biaya.
Beberapa waktu lalu ia sempat opname di rumah sakit karena Hemoglobin (HB) nya rendah. Si Tete pun sempat menghabiskan beberapa kantong darah, tapi ia terpaksa keluar karena kekurangan biaya.
“Tadinya juga mau berobat di rumah sakit kasihan tapi uangnya hanya Rp100 ribu, sementara biayanya berobat sekira Rp200 ribu, mau kerja juga sudah tidak sanggup lagi,” ungkap Ayu salah satu tetangga Si Tete, Senin, (16/8/2021).
Di sisi lain rumah Si Tete juga sudah rapuh dan hampir roboh, bahkan ketika hujan turun nyaris tidak ada lagi tempat berteduh di dalamnya.

“Kami bawa dia ke rumah mertuaku karena rumahnya si Tete sudah mulai rapuh, kalau mau jalan di dalam rumah, harus kita hati-hati karena lantainya yang terbuat dari papan sudah lapuk. Kita mau temani di rumahnya kita khawatir jangan sampai kehujanan dalam rumah. Di sana juga serba terbatas. Mertuaku ini saudaranya si Tete tapi mereka juga masih sementara berobat.
Mendapat informasi tersebut, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud dan Ketua Tim Penggerak TP PKK Eliati bersama PKK Wangsel langsung menyambangi Si Tete di rumah tempat ia dirawat untuk membantu meringankan beban lansia yang diketahui tak memiliki anak dan istri tersebut.
Ilmiati Daud menjelaskan bahwa Si Tete butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk penanganan sakit yang dialaminya, agar mengetahui lebih tepat dan akurat penyakit yang dideritanya.
“Kita minta kepada keluarga agar mengantar ke dokter praktek yang kita tunjukan. Untuk mengecek secara akurat penyakit yang di derita,” tutur Ilmiati Daud usai menemui Si Tete.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK, Eliati, menyampaikan jika si Tete mengeluh nyeri di bagian perut, anemia/kurang darah dan kadang mengalami pembengkakan pada kaki.
Menurut Eliati, itu juga harus dilakukan pemeriksaan laboratorium supaya diketahui penyebab pembengkakan.
“Diagnosa sangat penting supaya terarah pengobatannya. Tetapi saya tanya keluarganya, mereka juga belum tahu apa sakitnya. Sehingga bersama ibu wakil Bupati tadi kami anjurkan ke dokter memeriksakan kesehatannya termasuk laboratoriumnya. Kita bantu dan kita doakan semoga beliau cepat sembuh,” tuturnya. (CW2)
Discussion about this post