SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kabupaten Buton Utara (Butur) hingga kini masih kesulitan dalam pelayanan darah. Ketika ada warga yang membutuhkan transfusi darah, maka harus ke Kendari atau Baubau, dengan kondisi jalan memprihatinkan dan waktu yang cukup lama.
Kondisi ini tentu mengkawatirkan. Untuk menjawabnya, pemerintah daerah setempat menginisiasi pembangunan unit transfusi darah (UTD). Gedungnya dibangun di Kompleks Perkantoran Sara Ea.
Meski gedungnya sudah rampung, kebutuhan darah belum juga terlayani karena belum dilengkapi fasilitas, termasuk izin.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Butur, dr. Izanuddin, saat ditemui menjelaskan gedung UTD memang sudah dibangun. Namun setelah melakukan konsultasi di Palang Merah Indonesia (PMI) Kendari, persyaratan untuk membangun sebuah UTD rupaya cukup rumit.
Dari konsultasi tersebut, pihaknya berencana untuk membuat BDRS. Prosesnya lebih mudah, bahkan izinnya pun bisa melekat di Rumah Sakit. Selain itu, mekanisme kerjanya hampir sama dengan UTD.
Terkait gedung UTD yang sudah dibangun, tetap akan difungsikan. “Mungkin bisa jadi UTD kita alih fungsi,” kata dr. Izanuddin, Senin (13/9/2021).
Izanuddin belum mengetahui secara pasti berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun Bank Darah. Namun rencananya, untuk penganggaran nanti akan dialokasikan melalui Dinas Kesehatan.
Saat ini, pihaknya mulai memperisapkan kelengkapan persyaratan untuk BDRS, termasuk rancangan kebutuhan anggaran yang akan dialokasikan nanti.
“Tapi itu kita mau percepat, karena bank darah penting. Sekarang itu dokter spesialis bedah dan kandungan was-was terus, khawatir nanti di dalam proses pengerjaan tindakan operasi ada masalah, pendarahan, mau ambil (darah) di mana?,” pungkasnya. (irs)
Discussion about this post