SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) genap berusia tujuh tahun tepat 23 Juli 2021 lalu.
Di tangan Bupati definitif pertama, H. Samahuddin, Buteng telah berhasil menorehkan sederet prestasi pembangunan.
Selama empat tahun masa kepemimpinannya sejumlah prestasi gemilang baik tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara maupun nasional sukses diraih.
Sejauh ini, sejumlah tantangan pembangunan sejak dirinya dilantik pada 22 Mei 2017 dijawab dengan sederet capaian prestasi.
Pada bidang kesehatan, Pemkab Buteng telah menerima penghargaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Sultra yang berhasil Universal Health Covarage (UHC) atau jaminan kesehatan semesta.
Melalui program ini, setiap masyarakat akan memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi yang bermutu dan biaya yang terjangkau.
“Bukan hanya BPJS Kesehatan, kita juga telah berkerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan guna melindungi baik ASN maupun Non ASN yang mengabdi di lingkup Pemerintah Kabupaten Buteng,” jelas Samahuddin.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Buteng juga terus mengalami perbaikan. Tercatat pada tahun 2014, IPM Buteng mencapai angka 61,69 persen, sedangkan tahun 2018 meningkat 63,64 persen. Pada tahun berikutnya, IPM terus meningkat menjadi 64,06 persen dan tahun 2020 mencapai 64,37 persen.
Di bawah kepemimpinan Samahuddin, Pemkab Buteng juga sukses meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Sultra atas laporan pengelolaan keuangan empat kali beruntun sejak dirinya menjabat 2017 lalu.
Pada 12 April 2021 lalu, Buteng juga menyabet penghargaan sebagai juara satu terbaik kategori terbaik kinerja penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Provinsi Sultra.
Di bidang ekonomi dan sosial, laju pertumbuhan ekonomi Buteng tumbuh dengan tren positif. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi diangka 5,83 dan naik signifikan pada tahun 2019 menjadi 6,26.
Akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2020 mengalami penurunan termasuk Buteng di angka 3,07. Namun angka ini memiliki tren positif di seluruh daerah se-Sultra, sebab Buteng berada di posisi kedua setelah Konawe.
“Agar geliat ekonomi terus tumbuh, Pemkab Buteng mengucurkan anggaran senilai Rp 3,1 miliar dengan kegiatan berupa bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang terdampak covid-19 untuk 3.032 kelompok penerima manfaat dan pemberian sembako kepada 1.500 orang lansia,” ungkap Samahuddin.
Pada bidang pembangunan desa, Buteng juga banyak menorehkan prestasi. Mulai dari penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri terkait pelaksanaan Pilkades Serentak tahun 2020, urutan pertama se-Seltra dalam Indeks Desa Membangun tahun 2021 dengan perolehan desa mandiri yakni Desa Walando.
Selanjutnya juara lomba desa tingkat Sultra sebanyak tiga kali berurutan, serta satu-satunya daerah di Sultra yang mendapatkan dana hibah dari Kementerian Desa yakni destinasi wisata tahun 2021 di Desa Kanapa-napa.
Berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 115 Tahun 2015, panjang jalan Kabupaten Buton Tengah kisaran 284,96 kilometer.
Samahuddin menuturkan, pembanguan infrastruktur daerah merupakan sektor prioritas selama masa pemerintahannya. Salah satunya infrastruktur jalan yang setiap tahun semakin baik.
“Pada tahun 2021, panjang jalan dalam kondisi mantap (Baik dan sedang) kini mencapai sekitar 250,20 kilometer, sementara panjang jalan kondisi tidak baik (Rusak ringan atau rusak berat) tinggal berkisar 34,76 kilometer,” jelasnya.
Baginya, pembangunan infrastruktur jalan menjadi prioritas karena merupakan salah satu kebutuhan vital untuk menggeliatkan perekonomian dan kegiatan lainnya.
“Kemajuan daerah itu identik dengan ketersediaan infrastruktur dasar yang dapat dipenuhi dengan baik, sehingga penyediaan infrastruktur di dalam pembangunan dan pengembangan wilayah perlu dilakukan guna dapat memajukan wilayah dari Wamengkoli hingga Waburense dan dari Sangia Wambulu hingga Lakapera,” katanya.
Sektor pariwisata Buteng juga tak kalah saing. Pada 2020 lalu wisata Pasir Bone Labunta yang berada di Kecamatan Wawasangka memperoleh dua predikat sekaligus di tingkat nasional.
Pertama, juara ketiga API Award 2020 pada kategori destinasi wisata baru dan masuk dalam 10 besar dalam program Innovillage Telkom University Bandung dari 300 proposal yang ikut bersaing.
Bidang keagamaan yang merupakan visi misi Buteng yang Agamis juga selalu menjadi prioritas. Salah satunya dengam mengalokasikan anggaran untuk para imam, khatib, bilal, cleaning service, sara perempuan serta guru ngaji sebesar Rp1,06 miliar pada 2020 dan ditingkatkan menjadi 1,08 miliar pada 2021.
Dalam pengembangan SDM, Pemkab Buteng juga memberikan alokasi khusus bantuan beasiswa bagi masyarakat yang sedang menempuh studi dengan program Beasiswa Samatau.
“Beasiswa Samatau dikategorikan menjadi dua bagian yakni beasiswa berprestasi dan beasiswa miskin. Pada 2020 kita anggarkan Rp 700 juta dan kita naikan menjadi Rp 1 miliar pada 2021,” tutupnya. (Adv)
Discussion about this post