SULTRA.KABARDAERAH.COM – Prioritas anggaran Kabupaten Buton Utara (Butur) tahun 2022-2023 akan diarahkan untuk pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya jalan.
Hal ini dikemukakan Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah, saat menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Buton Utara ke-15, Jumat (1/7).
Ridwan mengatakan, tantangan pembangunan yang kian kompleks dan rumit membuat pemerintah daerah harus mampu berinovasi serta menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
Di sisi lain, Butur kaya akan potensi sumber daya alam, baik bidang perikanan, pertanian, pertambangan, maupun potensi pariwisata, namun tidak didukung infrastruktur yang memadai, sehingga akan memengaruhi daya saing daerah dalam menarik investasi.
“Untuk itu, tahun 2022-2023 prioritas anggaran diarahkan untuk pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya jalan yang merupakan sarana utama untuk menunjang aktivitas ekonomi daerah,” kata Ridwan Zakariah.
Pada tahun 2022, lanjut Ridwan, diprioritaskan pembangunan pada 41 ruas jalan yang tersebar di enam kecamatan dan satu pembangunan jembatan Langere – Tanah Merah (Koepisino), termasuk pengembangan sarana ekonomi Pasar Mina-Minanga yang dibiayai melalui skema pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Selanjutnya, untuk tahun 2023, pembangunan diarahkan pada ruas jalan Labuan-Lakansai yang saat ini tengah diupayakan melalui skema dana alokasi khusus dan skema program hibah jalan daerah (PHJD) yang sekarang telah dirubah menjadi Inpres pembangunan infrastruktur.
“Kita harapkan, dengan meningkatnya kualitas infrastruktur jalan, maka daya saing ekonomi daerah akan semakin meningkat, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat akan berkembang dengan cepat,” harapnya.
Pembangunan Badara dan Pelabuhan
Selain pembangunan infrastruktur jalan, Pemkab Butur juga tengah membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan Bappenas untuk pembangunan bandar udara (Bandara) yang berlokasi di Desa Lantagi Kecamatan Kulisusu. “Upaya pembangunan Bandara sebenarnya telah dirintis sejak 2012 namun sempat terhenti. Alhamdulillah, kita mulai lagi di tahun 2022 ini,” ungkapnya.
“Sebagai informasi, tahapan pembangunan telah mencapai tahap akhir perencanaan, dan secara regulasi sudah masuk pada tatanan Kebandarudaraan Nasional, kita tinggal melakukan clear and clean lokasi bandara, serta menyiapkan dokumen rencana teknis terinci untuk pembangunan berbagai fasilitas yang dinutuhkan,” Ridwan menambahkan.
Salah satu pertimbangan percepatan pembangunan bandara adalah untuk mempercepat arus lalu lintas penumpang dan barang sehingga masyarakat memiliki pilihan layanan yang disesuaikan kebutuhannya. Ketersediaan sistem layanan multi moda menjadi aspek yang strategis bagi kemajuan suatu daerah.
Di samping transportasi udara, Pemkab Butur juga sedang mengupayakan pengembangan pelabuhan laut di Lelamo Kecamatan Kulisusu Utara, mengingat kapasitas pelayanannya semakin terbatas dengan hadirnya beberapa kapal laut yang lebih besar sehingga banyak diminati oleh masyarakat.
“Untuk itu telah direncanakan perluasan dan perpanjangan dermaga,” pungkasnya.
Mengobarkan Semangat, Wujudkan Cita-Cita Perjuangan Pemekaran
Di usia 15 tahun Butur mekar menjadi sebuah daerah otonom, Ridwan menyadari apa yang menjadi cita-cita, keinginan dan harapan masyarakat, serta para pejuang pemekaran Butur saat membangun konsensus untuk menjadi suatu daerah otonom yang mandiri serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, belum sepenuhnya terwujud.
Karenanya, lanjut Ridwan, perjuangan itu sebenarnya belum selesai. Apa yang diinginkan bersama untuk mengangkat harkat, martabat, harga diri dan juga kehormatan masyarakat Buton Utara belum sepenuhnya terwujud. Seharunya, perjuangan itu masih terus dikobarkan untuk mengentaskan kemiskinan, ketertinggalan dan keterbelakangan.
“Sehingga pengorbanan yang mereka berikan kepada daerah dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dari generasi ke generasi secara berkelanjutan,” sambungnya. (Adv)
Discussion about this post