SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pencairan bantuan pendidikan atau Beasiswa SamaTau Kabupaten Buton Tengah (Buteng) molor. Proses pembayaran bergulir sudah hampir setengah tahun, namun belum juga diterima oleh pendaftar.
Sampai sekarang, bantuan pendidikan yang dijadwalkan cair pada bulan Juli 2022, belum masuk ke rekening masing-masing penerima. Padahal, dari kelengkapan syarat pencairan dan pengumuman mahasiswa yang berhak menerima sudah diumumkan.
Pemerintah Kabupaten Buteng melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda), telah menyiapkan anggaran sebesar Rp950 juta pada APBD tahun 2022 untuk membantu biaya pelajar asal Buteng yang menimba ilmu di perguruan tinggi.
Kepala Bagian (Kabag Kesra Setda Buteng, Ahmad Nasmudin, mengungkapkan alasan keterlambatan penyaluran beasiswa SamaTau tersebut.
“Kemarin itu proses pencariannya bulan April-Juli 2022. Tapi disebabkan perubahan anggaran yang ditetapkan semula pembagiannya dari jumlah mahasiswa yang mendaftar sekitar 2 ribu orang,” ujarnya, Rabu (31/08/2022).
Pihaknya mempertimbangkan sisi manfaat, kalau anggaran yang termuat dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dibagi rata.
“Jika dibagi rata 500 ribu per-mahasiswa dari 2 ribu orang mendaftar akan tidak ada sisi manfaatnya. Olehnya itu kita rubah kembali. Dengan solusi kita geser dianggaran perubahan, sehingga itu penyebab masalah tertunda penyaluran beasiswa Samatau,” jelasnya.
“Insya Allah beasiswa akan tersalurkan di anggaran triwulan empat pada bulan Oktober 2022 nanti,” Ahmad Nasmudin menambahkan.
Pernyataan Kepala Bagian Kesejahteraan Ahmad Nasmudin yang menyebutkan keseluruhan jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 2 ribu mahasiswa berbeda dengan yang disampaikan sebelumnya.
Pada Maret 2022, disebutkan jumlah pendaftar beasiswa SamaTau sampai penutupan pendaftaran, hanya mencapai 617 mahasiswa.
Mereka terdiri dari jalur prestasi maupun jalur kurang mampu. Rinciannya, D3 dan D4 sebanyak 21 orang, S1 prestasi 250 orang, S1 kurang mampu 308 orang, S1 Kedokteran dan S2 sebanyak 38 orang.
Dari 617 pelamar bantuan pendidikan SamaTau, 147 orang dinyatakan tidak lulus berkas atau tidak memenuhi kriteria pemberian bantuannya pendidikan.
Laporan: Adi hidy
Discussion about this post