SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pemerintah Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan fasilitas Rapid Test Antigen gratis bagi peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Langkah tersebut untuk membantu meringankan biaya peserta yang mengikuti seleksi CPNS dan PPPK.
Bupati Wakatobi, Haliana, menuturkan pihaknya berkeinginan proses pelaksanaan tes CPNS dan PPPK terselenggara dengan lancar dan sukses.
Pemeriksaan gratis dilakukan, selain untuk meringankan biaya peserta seleksi, juga diharap dapat meminimalisir terjadinya kerumunan yang dapat memicu penyebaran covid-19.
“Saya berterima kasih kepada Dinkes dan Satgas Covid-19. Kita juga menghindari potensi berkerumun, jangan sampai ada klaster baru,” tutur Haliana saat ditemui, Rabu (15/9/2021).
Haliana mengingatkan, pelaksanaan tes harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan hingga rajin mencuci tangan. Di lokasi ujian, pihaknya juga menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
“Saya berharap kepada teman-teman agar lancar dan sukses, Insya Allah teman-teman juga terjamin kesehatannya, agar pulang ke rumah dengan selamat dan sehat,” pungkas Politisi PDI Perjuangan itu.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi, Muliaddin Anis, menjelaskan pemeriksaan rapid test antigen gratis dilakukan satu hari sebelum peserta mengikuti ujian.
Untuk seleksi PPPK yang pelaksanaannya sudah berjalan, pelayanannya berlangsung selama empat hari.
“Jadi yang tes hari Senin kita antigen mulai hari Minggu, yang tes hari ini, kemarin kita antigen sampai dengan besok paginya sebelum mereka mengikuti seleksi, khusus untuk P3K,” ungkap Muliaddin.
Begitu pula peserta seleksi CPNS, pihaknya juga siap memfasilitasi pemeriksaan rapid test antigen gratis, karena itu merupakan salah satu syarat sebelum mengikuti ujian.
“Diberikan secara cuma-cuma, sebagai bentuk komitmen Pemda tentang upaya pencegahan dan memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Wakatobi. Di satu sisi untuk membantu masyarakat yang mengikuti seleksi baik itu masyarakat lokal maupun yang datang dari luar daerah. Jangan sampai ada yang terpapar dari daerahnya, kemudian masuk ke sini. Jadi sebelum tes, kita antisipasi memang,” terangnya.
Terkait persediaan rapid test antigen, Muliaddin mengatakan pihaknya akan menyesuaikannya dengan jumlah peserta seleksi.
“Peserta seleksi P3K yang sekira 530 lebih semuanya kita fasilitasi. Kemudian untuk peserta seleksi CPNS sekira 900 orang lebih pesertanya, semuanya juga akan kita fasilitasi antigen, satu hari sebelum pelaksanaan seleksi,” tandasnya.
Muliaddin menambahkan, lokasi pemeriksaan antigen dilakukan di semua Puskesmas yang ada di wilayah Ibukota di pulau Wangiwangi, plus satu posko di kantor Dinkes Wakatobi. Peserta cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu peserta seleksi CPNS atau PPPK.
Hal ini sesuai hasil rapat koordinasi Dinkes Wakatobi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat.
“Harapannya sambil kita tes (antigen), juga kita berikan edukasi, agar tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” tutupnya.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebelumnya telah mengeluarkan surat perihal penyampaian jadwal SKD CPNS, seleksi kompetensi PPPK Non Guru tahun 2021 dan Rekomendasi Ketua Satgas Covid-19, Senin (23 Agustus 2021).
Dalam surat nomor 7787/B-KS.04.01/SD/E/2021 tersebut, poin enam memuat tentang rekomendasi Satgas Covid-19. Dimana pelaksanaan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2021 wajib dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat, antara lain:
Pertama, melakukan swab test RT PCR kurun waktu maksimal 2×24 jam atau Rapid Test Antigen kurun waktu maksimal 1×24 jam dengan hasil negatif/non reaktif yang pelaksanaannya wajib sebelum mengikuti seleksi CASN tahun 2021.
Kedua, menggunakan masker 3 lapis (3 ply) dan ditambah masker kain di bagian luar (double masker).
Ketiga, jaga jarak (physical distancing) minimal 1 (satu) meter;
Keempat, cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer.
Kelima, ruang kegiatan maksimal diisi 30 persen dari kapasitas normal ruangan tempat pelaksanaan seleksi CASN tahun 2021 yang akan dilakukan.
Keenam, khusus bagi peserta seleksi CASN tahun 2021 di Jawa, Madura dan Bali wajib sudah divaksin dosis pertama. (Cw1/Irs)
Discussion about this post