SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) meng-cover sebanyak 10.362 masyarakat setempat sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Tidak tanggung-tanggung pemda setempat menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1.262.620.800 untuk masyarakat pekerja rentan yang jumlahnya sebanyak 6.263 bergerak pada jasa transportasi, pariwisata serta nelayan dan Rp.417.000.000 untuk 4.099 non Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Sultra, Dika Arisetiawan mengatakan, lingkup yang dikerjasamakan tersebut ada dua kategori, yakni ASN dan pekerja rentan miskin. Manfaat program perlindungan yang dikerjasamakan ada dua, yakni jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.
Pekerja rentan miskin itu bermuara dari instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Sebagai langkah preventif untuk melindungi masyarakat miskin dari risiko-risiko sosial.
Ketika ada kepala keluarga sebagai tulang punggung terdapat risiko sosial kecelakaan kerja ataupun meninggal, lanjutnya, maka akan diberikan santunan. “Untuk yang meninggal dunia jaminan kematiannya itu Rp42 juta. Kalau kecelakaan kerja diobati unlimited sesuai dengan indikasi medis,” kata Dika, usai penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemkab Wakatobi dengan BPJS Ketenagakerjaan, di kantor daerah setempat, Kamis (26/1/2023).
Kata Dika, arahnya untuk kemiskinan ekstrem, karena kalau misalkan kepala keluarga terputus/hilang penghasilan sebagai tulang punggung keluarga, maka akan berpotensi menimbulkan masyarakat-masyarakat miskin baru dari hilangnya penghasilan. Dari santunan itu bisa dipergunakan dengan bijak untuk yang melanjutkan hidup (Ahli Waris).
“Kalau untuk yang pekerja rentan itu dilaporkan dengan upah Rp1 juta. Kemudian untuk yang non ASN disesuaikan dengan upah yang dilaporkan,” jelasnya.
“Setiap bulan kami bayarkan selama satu tahun itu dibuktikan dengan indikasi medis bahwa yang bersangkutan tidak mampu bekerja. Itu satu tahun 100 persen kami ganti, kita ganti penghasilannya,” katanya menambahkan.
Bupati Wakatobi, Haliana, berharap agar masyarakatnya yang tercover lebih banyak lagi. Karena selain murah, juga memiliki banyak manfaat bagi masyarakat pekerja termasuk petani, pekerja bangunan, dan sebagainya yang berpotensi memiliki risiko kerja yang tinggi.
Discussion about this post