SULTRA.KABARDAERAH.COM – Pemerintah Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) berprestasi kepada warganya.
Beasiswa tersebut dialokasikan dari Pendapatan Asli Desa (PADes), hasil pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Kepala Desa Lagili, Tamsir, mengatakan program beasiswa berprestasi ini baru perdana semenjak ia memimpin desa tersebut. Tahun ini, warganya yang mendapat bantuan pendidikan berjumlah 31 orang.
“Karena ini program perdana, kami siapkan anggaran sekitar Rp7.530.000. Anggaran ini sebenarnya tergantung PADes. Semoga tahun depan PADes kami semakin meningkat,”ucapnya, saat acara penyerahan beasiswa berprestasi, Minggu (31/7/2022).
Program beasiswa atau bantuan pendidikan ini diperuntukkan bagi anak-anak Desa Lagili yang sedang menempuh pendidikan, baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun Strata Satu (S1) dengan syarat tertentu.
“Syarat bagi pelajar, mereka mendapatkan ranking satu, dua dan tiga. Bagi Mahasiswa, IPK minimal 3,5 skala 4,0,” jelasnya.
Program beasiswa berprestasi tersebut, semula ia godok melalui Dana Desa (DD). Hanya saja, pihaknya belum mengantongi izin dari Pemerintah Daerah (Pemda) atau regulasi aturan Peraturan Bupati, sehingga pengalokasiannya dilakukan melalui PADes.
“Sebenarnya kami godok dengan menggunakan Dana Desa tapi belum diizinkan. Oleh karenanya, sebagai alternatif kami gunakan PADes saja,” jelasnya.
Walaupun angkanya belum terlalu signifikan, Tamsir optimis, program beasiswa berprestasi ini akan mampu mendongkrak semangat pelajar maupun mahasiswa di desa yang ia pimpin.
“Selama saya memimpin di desa ini, program ini akan terus saya gaungkan dan jalankan demi masa depan desa. Karena saya yakin, desa ini bisa maju salah satu faktor yang paling penting adalah pendidikan,” ungkapnya.
Tamsil berharap program beasiswa seperti ini ke depannya bisa diakomodir melalui Dana Desa. Sehingga anak-anak desa yang mempunyai motivasi tinggi untuk pendidikan tetapi terkendala keuangan, dapat tersentuh melalui Dana Desa.
“Saya harap Dana Desa (DD) sudah saatnya tidak terkonsentrasi pada pembangunan fisik, tapi juga non fisik terutama pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) desa, sektor pendidikan,” pungkasnya.
Laporan: Adi hidy
Discussion about this post