SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Buton Utara (Butur) Muhammad Ridwan Zakariah, bertemu dan berdialog langsung dengan Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Moeldoko, di lantai 3 ruang khusus Kantor Staf Kepresidenan, Jumat (26-08-2022) sekitar jam 14.30 WITA.
Moeldoko menyambut hangat Bupati Butur yang baru saja tiba dari bandara Soekarno Hatta tanpa istirahat langsung ke Kantor Staf Kepresidenan.
“Apa kabar pak bupati?,” sapa ramah Moeldoko ketika menerima Ridwan Zakariah.
“Alhamdulilah sehat Pak Jenderal, terima kasih atas kesediaan Pak Jenderal meluangkan waktu menerima saya,” jawab Ridwan.
Sambil tersenyum, Moeldoko menyalami Ridwan Zakariah, sembari bertanya “Apa yang bisa saya bantu untuk percepatan pembangunan Buton Utara?,”.
Ridwan Zakariah kemudian melaporkan garis-garis besar tiga skala prioritas utama pembangunan Buton Utara, sekaligus melaporkan hasil pertemuan sebelumnya dengan Nelson Siagian, Staf Ahli Utama Kedeputian Bidang Infrastruktur Energi dan Investasi, Kantor Staf Presiden (KSP), Selasa (23 Agustus 2022) lalu.
Ridwan juga menyampaikan persoalan-persoalan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pemerintahan umum di Buton Utara.
“Begini pak Bupati, ajukan saja ke Kementerian terkait tembusan ke KSP, nanti saya fasilitasi panggil menteri tersebut dan mempertemukan dengan pak Bupati, Insha Allah akan selesai,” jawab Moeldoko.
Pada pertemuan tersebut, Ridwan Zakariah menyampaikan pula potensi-potensi sumber daya alam Buton Utara yang perlu mendapat perhatian pemerintah pusat, baik itu masalah kawasan hutan lindung, potensi tambang, termasuk luasan kawasan hutan mangrove kurang lebih 15,3 ribu hektare (ha).
Menurut Moeldoko, hutan mangrove merupakan fitur alami yang mampu secara signifikan meredam dan menurunkan abrasi laut dan juga magnitude bencana gelombang tsunami, sehingga eskalasi bencana dan potensi kerugian, serta korban dapat direduksi.
Mangrove juga berperan besar dalam pengendalian perubahan iklim melalui kemampuannya dalam menyimpan dan menyerap karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan. Semua keunggulan ekosistem mangrove tersebut menjadi pertimbangan penting yang menyatu dengan upaya menjaga kestabilan tata kelola bentang alam dan perbaikan mutu lingkungan.
Di samping itu, hutan mangrove juga dapat dijadikan destinasi wisata. Bagi daerah yang dapat merawat dan melestarikan hutan mangrove, akan mendapat kompensasi dalam bentuk bantuan anggaran.
Kurang lebih 2 jam diskusi bersama tersebut, Bupati Butur mengundang khusus Moeldoko untuk menghadiri Festival Budaya Pesisir yang rencanaya digelar bulan Oktober 2022.
“Beliau (Moeldoko) menyatakan kesanggupan untuk hadiri sekaligus akan meninjau langsung kawasan hutan mangrove Desa Langere dan Desa Kopesiono,” kata Ridwan.
Pertemuan Bupati Butur dengan Kepala Staf Kepresidenan itu menyusul pertemuan Sekretaris Daerah (Sekda) Butur Muhammad Hardhy Muslim, awal Bulan Agustus 2022 lalu.
Saat itu, sekda memaparkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) serta beberapa hal penting menyangkut percepatan pembangunan di Butur sekaligus mengundang Moeldoko untuk menghadiri sekaligus membuka Fesitval Budaya Pesisir di Butur. Seusai pemaparan, Moeldoko berpesan ke Hardhy Muslim agar ditemui oleh Bupati Butur.
Sudah diagendakan sebelumnya oleh Staf Kepresidenan bahwa akan menerima Bupati Buton Utara pada Senin (22-08-2022). Namun karena masih berada di Singapura, maka Bupati dan rombongan diterima oleh Staf Ahli Utama Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi Nelson Siagian.
Di hadapan Nelson Siagian, Bupati Buton Utara memaparkan tiga usulan program utama Pemkab Butur tahun 2023.
Ketiga usulan dimaksud yakni pembangunan jalan Labuan – Waode Buri; pembangunan Bandar Udara (Bandara) Lantagi; dan pembangunan atau pengembangan Pelabuhan Ereke dan Lelamo.
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Buton Utara
Discussion about this post